Sabtu, 4 Oktober 2025

Kondisi Nenek di Makassar Korban Peluru Nyasar, Belum Dapat Berjalan Pasca Operasi

Nenek di Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan bernama Naisa Daeng Asse menjadi korban peluru nyasar. Kondisinya belum pulih usai operasi.

Editor: Abdul Muhaimin
Pragativadi.com
Ilustrasi penembakan. Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar menyelidiki pemilik peluru nyasar yang mengenai nenek 61 tahun, Naisa Daeng Asse. 

Pikirannya baru curiga mengarah ke peluru nyasar setelah mengingat beberapa tayangan berita peluru nyasar di televisi.

"Pada saat duduk di kursi, setelah kejadian saya berpikir ada apa ini. Kebetulan kami biasa nonton berita, timbul pemikiran, jangan-jangan ini yang biasa dilihat di telivisi, peluru nyasar," ungkapnya.

Baca juga: Nenek di Makassar Terkena Peluru Nyasar, Baru Sadar saat Bangun Tidur, Rasakan Sakit di Paha

Takdir pun berdiri dari tempat duduknya dan memeriksa plafon rumah di atas tempat tidurnya.

Ia mendapati ada lubang sebesar jari kelingking di bagian plafon rumah.

Lubang itu, kata dia, tidak pernah ada semenjak rumahnya terbangun dan ditinggali hingga kini.

"Setelah itu saya berdiri dari kursi, saya lihat lobang, ini baru pertama, setelah bikin rumah tidak ada ini," ungkap Tahir sambil menunjukkan lobang yang dimaksud.

Terlebih saat kejadian, kata Tahir, dirinya tidak mendengar adanya keributan atau suara tembakan di sekitar lokasi.

"Tidak ada kejadian apa-apa kita dengar di sekitar sini itu malam," ucap Tahir.

Kecurigaan Tahir bahwa istrinya terkena peluru nyasar terbukti setelah tiba di UGD RS Ibnu Sina.

Baca juga: Detik-detik Nenek di Makassar Terkena Peluru Nyasar saat Tidur, Terasa Sakit di Bagian Kaki

Di rumah sakit, Naisa menjalani foto Rontgen dan mendapati proyektil peluru bersarang di paha kanannya.

"Diketahui bilang ada peluru setelah di rumah sakit. Setelah dirontgen Sudah ada foto jadi kita yakin," sebutnya.

Oleh pihak rumah sakit, proyektil peluru itu dapat dikeluarkan dengan jalan operasi.

Namun rencana tindakan operasi itu, kata Tahir membutuhkan biaya cukup banyak.

Pasalnya perawatan Naisa lanjut dia, tidak ditanggung BPJS.

"Ada informasi dari pihak rumah sakit, untuk masalah dana katanya saya punya anak disuruh siapkan Rp20 juta sampai Rp25 juta untuk operasi. Bagaimana caranya ini, di mana kita mau ambil uang," ucap Tahir dengan nada meradang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved