Selasa, 30 September 2025

Pembunuhan Berantai di Wonogiri

Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Wonogiri: 3 Pria Diracun, 1 Perempuan Dicekik

Berikut kronologi lengkap pembunuhan berantai di Wonogiri. Pelaku bernama Sarmo menghabisi nyawa empat korbannya dengan diracun dan dicekik.

Tribunsolo.com/Erlangga Bima Sakti
Pelaku pembunuhan berantai yang diamankan Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). - Berikut kronologi lengkap pembunuhan berantai di Wonogiri. Pelaku bernama Sarmo menghabisi nyawa empat korbannya dengan diracun dan dicekik. 

Kejadian bermula saat dirinya bertemu dengan Sarmo di sebuah gubuk perkebunan di Kecamatan Girimarto, 24 November 2021.

Dalam pertemuan itu, keduanya membicarakan soal usaha penggergajian yang dijalankan bersama di Kawasan Girimarto.

Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno yang hilang sejak beberapa waktu lalu. Ternyata menjadi korban pembunuhan.
Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno yang hilang sejak beberapa waktu lalu. Ternyata menjadi korban pembunuhan. (Istimewa)

Korban diduga meminta bagi hasil yang besar dari usaha tersebut.

Namun, pelaku kurang setuju dengan permintaan itu karena usaha penggergajian tak selalu ramai.

"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang, dia tidak bisa menerima."

"Mintanya penuh terus, dikira saya korupsi, saya tidak becus," ungkap Sarmo.

Puncak emosi Sarmo adalah ketika Agung Santoso menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindahkan ke Klaten.

Niat jahat Sarmo pun muncul. Ia lantas merencanakan untuk menghabisi nyawa korban dengan memberi minuman yang telah dicampur potas.

Usai menenggak minuman yang diberikan Sarmo, Agung Santoso pun tewas.

Pelaku lantas mengubur jasad korban di area perbukitan.

Baca juga: Detik-detik Sarmo Bunuh Katiyani pada Februari 2020, Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terungkap

Sementara itu, korban Sunaryo juga dibunuh oleh Sarmo dengan cara diberi minuman beracun.

Dengan korban Sunaryo, Sarmo mengaku punya urusan utang piutang.

Sarmo menggadaikan mobil Grandmax ke Sunaryo sebesar Rp 48 juta.

"Seharusnya saya kan sudah mengambil, karena sudah tempo saya belum bisa."

"Akhirnya dia (Sunaryo) terus menekan saya, telatnya dua bulan," ungkap Sarmo.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan