Senin, 6 Oktober 2025

Pengungsi Rohingya

Mahasiswa Geruduk Etnis Rohingya dan Pindahkan Secara Paksa, UNHCR: Pengungsi Terkejut dan Trauma

Aksi tersebut berlangsung ricuh dan para mahasiswa mengejar para pengungsi Rohingya.

Editor: Erik S
SERAMBINEWS.COM/ INDRA WIJAYA
Para mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi penolakan etnis Rohingya masuk ke kawasan penampungan sementara etnis Rohingya di Balai Meuseraya Aceh (BMA) di Lampriet, Banda Aceh, Rabu (27/12/2023). 

"UNHCR mengimbau masyarakat di Indonesia untuk memeriksa ulang informasi yang diposting online, yang sebagian besar palsu atau diputarbalikkan, dengan gambar yang dihasilkan AI dan ujaran kebencian yang dikirim dari akun bot," pungkasnya.

Mahasiswa gelar unjuk rasa

Para pendemo yang melakukan aksi penolakan etnis Rohingya memaksa membawa para pengungsi untuk diangkut ke mobil di Balai Meuseraya Aceh (BMA), Selasa (27/12/2023).
Para pendemo yang melakukan aksi penolakan etnis Rohingya memaksa membawa para pengungsi untuk diangkut ke mobil di Balai Meuseraya Aceh (BMA), Selasa (27/12/2023). (SERAMBINEWS.COM/ INDRA WIJAYA)

Suasana basement Balai Meuseraya Aceh (BMA) yang awalnya tenang berubah menjadi keributan kala ratusan mahasiswa menerobos masuk untuk mengangkut para pangungsi Rohingya, Rabu (27/12/2023).

Di lokasi tersebut, terdapat 135 pengungsi Rohingya yang ditampung sementara setelah mereka mendarat pada awal Desember 2023.

Baca juga: Datang ke Aceh, Prabowo Soroti Maraknya Pengungsi Rohingya: Banyak Rakyat Kita Masih Hidup Susah

Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan wanita, serta sebagaian pria dewasa.

Mahasiswa yang diperkirakan ratusan orang ini mulanya melakukan orasi dan penyampaian tuntutan di depan gedung DPRA, Banda Aceh.

Menjelang tengah hari, mereka bergerak menuju gedung  Balai Meuseraya Aceh (BMA) mengakut pengungsi Rohingya.

Sempat mendapat adangan dari petugas keamanan, ratusan mahasiswa secara paksa menggeruduk masuk.

Pantauan wartawan Serambinews.com Indra Wijaya di lokasi, para mahasiswa itu langsung berlarian menuju bawah bagian basement gedung tersebut.

Massa membuat keributan dengan suara-suara teriakan lantang nan keras, yang pada saat itu pengungsi Rohingya sedang melaksanakan salat Zuhur berjamaah.

Pendemo semakin anarkis usai pengungsi Rohingya tersebut usai melaksanakan salat.

Penanggung Jawab Aksi, T Warizar Ismandar mengatakan, pihaknya akan meminta secara halus mengangkut para pengungsi itu guna dibawa ke Kantor Kemenkumham Aceh.

Baca juga: Giliran Warga Pulau Galang Batam Tolak Tampung Pengungsi Rohingya

Namun, jika mereka tidak diinginkan untuk mengangkut para pengungsi itu, mereka akan angkut paksa.

"Kita akan angkut paksa meskipun tidak diizinkan," kata dia.

Kemudian para mahasiswa bertindak anarkis dengan langsung berlari secara bergerombolan mendekat para pengungsi yang sudah menangis menitikkan air mata.

Barang-barang pengungsi seperti tas dan plastik berisi kain baju, menjadi sasaran para mahasiswa.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved