Sabtu, 4 Oktober 2025

Kondisi Pengungsi Gempa Gunung Salak: Alami Trauma hingga Mulai Diserang Penyakit

Warga yang mengungsi di Kampung Pasir Masigit bahkan rasakan trauma karena tiap hari merasakan gempa.

instagram@bmkg
Rumah yang dindingnya roboh dampak gempa bumi 4,6 SM di Sukabumi, Kamis (14/12/2023) pagi 

Ia menambahkan dalam sehari rata-rata bisa terjadi tiga hingga lima kali gempa skala kecil.

Rumah yang dindingnya roboh dampak gempa bumi 4,6 SM di Sukabumi, Kamis (14/12/2023) pagi
Rumah yang dindingnya roboh dampak gempa bumi 4,6 SM di Sukabumi, Kamis (14/12/2023) pagi (instagram@bmkg)

Baca juga: Gempa Terkini M 4,6 Guncang Sukabumi Pagi Ini, BMKG: Dirasakan di Bogor, Ciputat dan Tangerang

Rasakan Sakit

Warga terdampak gempa bumi di Kampung Pasir Masigit, Desa Cipeteuy, ada sekitar 50 orang.

Jumlah tersebut bisa saja bertambah karena banyak rumah yang alami kerusakan parah.

Seorang pengungsi, Aan (34), menceritakan warga mulai rasakan gatal hingga batuk pilek. Bahkan, ada anak kecil yang diare.

"Anak kecil ada yang muntah-muntah. Karena mungkin cuaca, kalau malam dingin banget, kalau siang panas banget," ujar Aan kepada Tribunjabar.id di tenda pengungsian, Kamis (14/12/2023).

Aan berharap pemerintah bisa segera membuat keputusan soal korban terdampak gempa bumi.

"Pengen segera ada keputusan, dibuatin rumah yang layak ditinggalin, ditempatin di tempat yang aman. Kepengennya kayak begitu, nggak seperti sekarang."

"Kan di sini kalau lama-lama kasian anak-anak juga, sekolah terganggu," kata Aan.

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan pihaknya datangkan tim kesehatan di lokasi untuk menangani masalah kesehatan warga.

Baca juga: Warga Bogor Dengar Suara Gemuruh Sebelum Terjadi Gempa Bumi 4,6 Magnitudo

"Kami upayakan bahwa kesehatan harus hadir membantu. Kemudian nanti Pak Kades memfasilitasi agar ketika yang dihuninya kurang bagus kita carikan tempat atau geser ke rumah saudaranya," ucap Iyos.

Pihaknya pun kini tengah berfokus untuk mengkaji rencana relokasi warga pengungsi.

"Prioritas kita hari ini adalah mengkaji ya, apakah mereka memungkinkan tidaknya untuk relokasi."

"Kemudian ketika itu sudah terjadi harus relokasi apabila harus relokasi kita akan segera proses relokasi, di samping itu tadi yang kedaruratan," katanya.

Soal bantuan, Iyos memastikan telah memberikannya melalui Dinas Sosial dan BPBD setempat.

"Kami berikan bantuan Pemda melalui BPBD dan Dinsos, makanya nanti dikelola oleh Pak Kades untuk disalurkan ke masing-masing yang terdampak," kata Iyos.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Warga Kaki Gunung Salak Trauma, Suara Mobil Dikira Gempa, Istigfar Terdengar di Kabandungan Sukabumi

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, M Rizal jalaludin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved