Jumat, 3 Oktober 2025

Dokter di Kendari Aniaya Apoteker hingga Pingsan, Pelaku Emosi usai Membaca Grup WhatsApp

Polresta Kendari menangkap seorang dokter pelaku penganiayaan terhadap apoteker. Dokter berinisial E emosi saat membaca pesan di grup WhatsApp.

ISTIMEWA
ilustrasi penganiayaan. Seorang apoteker di Kendari dianiya dokter. Korban ditendang, dipukul hingga pingsan. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter di Kendari, Sulawesi Tenggara berinisial E ditangkap usai melakukan penganiayaan terhadap apoteker berinisial ZS.

Kasus penganiayaan terjadi di apotek milik E yang terletak di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Kamis (30/11/2023).

Kasat Reskrim Polresta Kota Kendari, AKP Fitrayadi mengatakan penganiayaan terjadi karena tersangka emosi usai membaca pesan di WhatsApp.

"Tersangka tersinggung dan marah sehingga memanggil 3 orang member grup whatsapp dan langsung melakukan penganiayaan terhadap ketiganya yang mengakibatkan pelapor pingsan," ungkapnya, Jumat (1/12/2023).

Baca juga: 3 Mahasiswa Aniaya Rekan di Kampus karena Unggahan di Sosial Media, Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara

Penangkapan dilakukan setelah personel Polresta Kendari menemukan dua alat bukti yang cukup kuat.

Saat ini, E sudah ditahan di Mapolresta Kota Kendari untuk menjalani pemeriksaan.

"Kemudian dilakukan penahanan kepada tersangka," sambungnya.

Akibat perbuatannya, E dapat dijerat dengan pasal tindak pidana penganiyaan Pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman hukuman 2,8 tahun penjara.

Sebelumnya, ZS membuat laporan atas kasus penganiayaan yang dialaminya.

ZS merupakan apoteker di sebuah apotek milik tersangka E.

Baca juga: Kejamnya Supri, Suami di Bangka Aniaya Istri hingga Kedua Mata Buta, Anak Teriak Minta Tolong

Berdasarkan keterangan ZS, kasus penganiayaan berawal ketika E memintanya untuk segera datang ke apotek pada Kamis (30/11/2023) pagi.

ZS tiba di apotek sekira pukul 07.45 WITA dan membersihkan apotek seperti biasanya.

"Jam delapan pagi saya disuruh naik ke lantai dua dikunci pintu di situ saya lihatmi temanku, dia diam menangis ketakutan," tuturnya.

E kemudian menghamipiri ZS dan menunjukkan percakapan di grup WhatsApp.

"Dokter dia buka HP-nya dia kasih lihat chat, apa maksudnya ini," jelas ZS.

Kemudian, E mulai melakukan penganiayaan dengan memukul, menendang hingga menjambak rambutnya.

Baca juga: Aniaya Pelajar Usai Senggolan di Jalan, Oknum Polisi di Majene Diperiksa Propam

ZS sempat melarikan diri ke lantai satu, namun tetap dianiaya hingga pingsan.

ZS kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya ke orang tua.

Orang tua ZS mendatangi apotek untuk menjemput dan membuat laporan ke Polresta Kendari.

Sementara itu, E sempat membantah telah melakukan penganiayaan terhadap karyawannya.

"Saya mau klarifikasi saya tidak pernah melakukan penyekapan atau penganiayaan," beber E.

Menurut E, pernyataan ZS tidak ada bukti karena ia datang ke apotek untuk bekerja.

Baca juga: Cemburu, Suami di Cirebon Bakar Rumah dan Aniaya Istrinya

"Dan kita lakukan briefing," ungkapnya.

E mengaku tak melakukan penganiayaan dan meminta kepolisian mengecek CCTV di apoteknya.

"Adaji CCTV kalau mau dibuka," ucap E.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSultra.com dengan judul Polisi Tangkap Dokter yang Aniaya Apoteker di Kendari Sulawesi Tenggara Usai Alat Bukti Cukup Kuat

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSultra.com/Sugi Hartono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved