Kematian Mahasiswa di Kos Bali Dianggap Janggal, Pacar Korban akan Diperiksa, Baru Kenal 3 Bulan
Penyelidikan tewasnya mahasiswa di Bali masih dilakukan. Sejumlah saksi akan diperiksa mulai keluarga, teman hingga pacar korban.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian mahasiswa berinisial ASN (23) di kamar kos di Kuta Selatan, Badung, Bali belum terungkap.
ASN ditemukan tewas di kamar kos dalam keadaan leher terlilit tali dan mengalami pembengkakan, Sabtu (18/11/2023) pagi.
Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara, Medan, Sumatra Utara untuk diautopsi.
Polisi masih menunggu hasil autopsi untuk menyimpulkan penyebab kematian korban.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan, 6 saksi telah diperiksa mulai dari pemilik kos hingga tukang kunci.
Baca juga: Oknum Dosen di Universitas Andalas Terduga Pelaku Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Dipecat
Selanjutnya, petugas akan memeriksa orang terdekat korban yakni keluarga, teman, dan pacar.
"Bisa lebih dari pada 6. Nanti dari pihak keluarga juga,” paparnya, Jumat (24/11/2023), dikutip dari TribunBali.com.
Pemeriksaan terhadap keluarga korban akan dilakukan di Medan dan personel Polresta Denpasar telah diterbangkan ke Medan.
“Kami upayakan untuk bisa mengambil keterangan. Kebetulan anggota kami masih ada yang di Medan. 4 orang (personel Polresta Denpasar),” lanjutnya.
Kompol Losa Lusiano Araujo mengaku masih mengupayakan pemeriksaan terhadap pacar korban yang bernama Angelina.
“Kami memang merencakan pemeriksaan saksi-saksi. Nanti Tentunya setelah semua diperiksa, akan kami sampaikan hasilnya,” pungkasnya.
Diketahui, korban dan Angelina baru berpacaran selama tiga bulan.
Keduanya bertemu saat sama-sama magang di Bali.
Baca juga: Mahasiswa asal Sumut Tewas di Bali, Ibu Kos Beberkan Sosok Korban: Tidak Ada yang Mencurigakan
Angelina dan ASN menjalani pacaran jarak jauh dan hanya berkomunikasi lewat handphone.
Berdasarkan pengakuan Angelina, chat terakhir dengan korban pada 4 November 2023.
Perilaku Pacar ASN Mencurigakan
Seorang teman korban, NR (26) mengaku curiga terhadap pacar ASN yang tinggal di Bali.
Diketahui, korban merupakan mahasiswa sebuah kampus swasta di Bali.
NR sempat menghubungi pacar ASN dan meminta bukti percakapan terakhir dengan korban.
Hal ini dilakukan untuk membantu mengungkap penyebab kematian ASN.
Namun pacar ASN justru menghapus seluruh percakapan dengan korban di ponselnya.
“Masuk logika gak?,” ucap NR, Kamis (23/11/2023), dikutip dari TribunBali.com.
Baca juga: Sosok Fitriani Perempuan Muda dari Konawe yang Dicor di Blitar, Ayahnya Menderita Stroke dan Jantung
Selain itu, pacar ASN tidak terlihat berduka dan menunjukkan rasa belasungkawanya.
“Kami sempat bertanya (ke kekasih ASN). Cuma (direspons) agak dingin.”
“Pacar meninggal sekali pun sudah renggang, enggak ada buat status apa-apa,” sambungnya.
NR mengaku tidak mengenal pacar ASN karena korban jarang bercerita dengan teman-temannya di Medan.
Ia hanya mengetahui sosok pacar ASN dari media sosial.
“Tahu (pacar ASN). Itu kami lihat dari akun dia (akun media sosialnya).”
“Kami kebetulan ada grup untuk bahas dia (ASN). Nggak ada satu pun teman kami yang pernah diceritakan ASN tentang pacar barunya,” tandasnya.
Baca juga: Terungkap! Kerangka Manusia yang Ditemukan Terkubur di Blitar adalah Istri Pemilik Lama Rumah
Menurut NR, pacar ASN harus dijadikan saksi dan menjalani pemeriksaan.
“Kalau bisa mereka dijadikan saksi. Kalau tidak salah di Polda Bali, kayaknya pacarnya belum dijadikan saksi,” ucapnya.

Ditemukan Pemilik Kos
ASN ditemukan tewas di kamar kosnya dalam keadaan leher terlilit, namun kakinya menyentuh lantai.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi mengatakan pemilik kos yang bernama Nyoman Risup Artana (43) merupakan orang pertama yang menemukan jasad korban.
Pemilik kos merasa curiga lantaran di sekitar kamar korban terdapat lalat hijau.
Baca juga: Mahasiswa Asal Medan Meninggal di Bali, Keluarga Sebut Korban Selalu Cerita kalau Ada Masalah
Nyoman Risup Artana kemudian mengetuk pintu kos korban, namun tak ada jawaban.
Ia juga melihat darah yang keluar dari bawah pintu kamar korban.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Kuta Selatan.
"Setelah petugas kepolisian datang, kamar kos dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam," ungkapnya, Rabu (22/11/2023).
Saat pintu kamar terbuka, jasad korban berada di balik pintu dan diduga telah tewas beberapa hari sebelumnya.
“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai."
"Korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menerangkan ada 6 saksi yang diperiksa.
Baca juga: Sifat Mahasiswa asal Sumut yang Tewas di Bali Terkuak, Pihak Keluarga Beberkan 3 Kejanggalan
Penyidik juga masih menunggu hasil autopsi korban yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Medan, Sumatra Utara.
Para saksi yang diperiksa yakni pemilik kos, teman korban hingga tukang servis kunci.
Ia mengatakan gelar perkara akan dilakukan setelah hasil autopsi keluar.

Kata Keluarga Korban
Jenazah ASN telah dibawa ke kampung halamannya di Tapanuli Utara, Sumatra Utara dan diautopsi di RS Bhayangkara Medan.
Kakak korban, Monalisa Nababan mengatakan, keluarga mendapat kabar ASN tewas pada Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 09.00 WIB.
Kondisi jasad korban sangat mengenaskan ketika ditemukan pemilik kos.
Ia menduga adiknya yang kuliah di sebuah universitas swasta di Bali tewas dibunuh.
Baca juga: Mahasiswa Asal Sumut Diduga Meninggal Tidak Wajar di Bali: Keluarga Sebut Alat Kelamin Korban Pecah
Setelah mendapat kabar kematian ASN, pihak keluarga meminta jasad korban dipulangkan ke Tapanuli Utara.
"Awalnya keluarga berembuk dulu untuk diautopsi karena ada kejanggalan dari awal, tapi karena ada isu dipersulit di sana."
"Jadi kami pikir dari pada lama menunggu, mending dipulangkan dulu," ungkapnya, Rabu (22/11/2023), dikutip dari TribunMedan.com.
Monalisa menyatakan pihak keluarga kecewa lantaran dilarang melihat proses autopsi di RS Bhayangkara Medan.
Menurut Monalisa, ada yang janggal dalam kasus kematian ini sehingga ia meminta Kapolri untuk memberikan atensi terhadap kasus pembunuhan ASN.
Ia mengaku sempat berkomunikasi dengan adiknya pada Rabu (15/11/2023).
"Hari Rabu seperti biasa dia minta uang makan, saya kirimkan. Setelah saya cek, dia baca struk pengiriman uang itu di hari Kamis," sambungnya.
Berdasarkan keterangan teman kuliah korban, ASN tak pernah memiliki masalah di kampus.
"Kalau pun dia ada masalah selalu cerita, karena selalu sebelumnya dia juga pernah ada masalah belanja terlalu banyak jadi harus banyak yang dibayar, itu pun jujur," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunMedan.com dengan judul Cerita Kakak Mahasiswa yang Ditemukan Tewas di Bali, Sempat Komunikasi Minta Jajan dan di TribunBali.com dengan judul Mahasiswa Medan Meninggal Dunia di Bali, Polresta Denpasar Akan Minta Keterangan Kekasih & Keluarga
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBali.com/Adrian Amurwonegoro/Ida Bagus) (TribunMedan.com/Alfiansyah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.