Sabtu, 4 Oktober 2025

Pengakuan AS, Pria di Samarinda yang Pelihara 2 Harimau dan 1 Macan Dahan, ART Tewas Akibat Hobinya

Pria di Samarinda yang memelihara harimau ditangkap. Pelaku mengaku akan bertanggung jawab ke keluarga korban. Hewan buas didatangkan dari Jakarta.

Penulis: Faisal Mohay
TribunKaltim.co HO Polresta Samarinda/Sintya Alfatika Sari
Pria di Samarinda, Suprianda, tewas setelah diterkam harimau milik majikannya, Sabtu (18/11/2023). Insiden ini terjadi di rumah sang majikan, AS, di Jalan Wahid Hasyim II, Kelurahan Sempaja Barat, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, saat korban hendak memberi makan harimau. 

Suprianda (27) pamit ke istrinya untuk berangkat bekerja memberi makan hewan buas di rumah majikannya, AS pada Sabtu (18/11/2023) sekira pukul 10.00 WITA.

Ia kemudian pergi ke rumah majikan yang terletak di Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur dan tak kembali lagi karena tewas diterkam harimau.

Istri Suprianda, Suwarni (26) mengaku memiliki firasat buruk lantaran suaminya tak kunjung pulang dari rumah majikan.

Baca juga: Sosok Suprianda, ART di Samarinda Tewas Diterkam Harimau Majikan, Kerja Tak Digaji, Kerap Diancam

Setiap hari korban selalu video call saat bekerja memberi makan hewan buas.

Namun saat korban tewas, ponsel milik Suwarni dibawa suaminya untuk penghubung internet.

"Biasanya kami video call kalau di dalam kandang. Biar tahu apa yang terjadi selama di dalam."

"Tapi waktu itu HP saya dibawa masuk, katanya buat Wifi," tuturnya, Selasa (21/11/2023).

Hingga pukul 13.30 WITA korban tak kunjung keluar dari rumah AS sehingga Suwarni mendatangi rumah tersebut.

Suwarni meminta ART untuk mengecek kondisi suaminya, namun jawaban yang diberikan membuatnya semakin curiga.

"Jawabannya sama, mungkin belum selesai. Tapi firasat saya sudah lain, saya paksa bos lihat suami saya ke kandang (harimau)," tegasnya.

Baca juga: Harimau Terkam ART di Samarinda, Pemilik Rumah juga Pelihara Macan, Didatangkan dari Jakarta

Suwarni kemudian dipanggil AS masuk ke dalam rumah dan diberi kabar suaminya sudah meninggal.

"Dia cuma minta selimut, tidak tahu buat apa. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi selain menangis sejadi-jadinya."

"Pak Soan (ayah AS) mencoba menenangkan saya. Katanya sudah menghubungi polisi," lanjutnya.

Para pekerja di rumah AS menutup seluruh akses pintu keluar yang mengakibatkan Suwarni terjebak di dalam rumah.

Suwarni tidak diperbolehkan keluar rumah karena ingin mengabarkan kejadian tersebut ke keluarga.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved