Jumat, 3 Oktober 2025

Baru 5 Hari Tinggal di AS, Pekerja Migran Tewas di Kamar Hotel, Aparat Tunggu Hasil Autopsi

Aparat setempat masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali itu.

Editor: Dewi Agustina
Tribunbanyumas.com
Ilustrasi TKI - I Kadek Roi Astika (20) ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023) waktu setempat. Hingga kini penyebab tewasnya Kadek Roi masih misterius. 

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - I Kadek Roi Astika (20) ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023) waktu setempat.

Hingga kini penyebab tewasnya Kadek Roi masih misterius.

Aparat setempat masih menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab meninggalnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali itu.

Kerabat korban dari Buleleng dan tinggal di Amerika Serikat, Made Edi Suartana mengatakan Kadek Roi ditemukan tak bernyawa di hotel oleh teman almarhum.

Baca juga: Kepala BP2MI Usulkan Penambahan Kuota Penempatan Pekerja Migran di Korea Selatan

Almarhum baru 5 hari sampai di Amerika dan baru sempat kerja tiga hari menjadi cook.

"Almarhum berangkat dari Bali pada 30 Oktober dan tiba di USA 31 Oktober 2023. Baru kerja tiga hari dan 5 November ditemukan meninggal dunia," katanya saat dihubungi, Sabtu (11/11/2023).

Edi menuturkan, Roi berangkat dengan menggunakan J1 visa dan mengikuti internship program di Thompson Hotel Nashville sebagai cook.

Program J1 ini seharusnya ia ikuti untuk 1 tahun, namun Roi hanya sempat bekerja 3 hari.

"Roi yang masih muda, usia 20 tahun nekat ke Amerika, meskipun biaya program hampir Rp 200 jutaan dengan harapan untuk mengubah hidup dan membantu keluarga," katanya.

Edi menambahkan, almarhum terakhir kali dilihat oleh temannya pada malam sebelum ditemukan meninggal.

Keesokan harinya, yang seharusnya ada jadwal kerja, Roi tak bekerja.

Kemudian oleh temannya Roi dicari ke hotel.

Karena hotel dalam kondisi terkunci, lalu dibuka dengan kunci master.

Saat pintu dibuka, Roi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Baca juga: Melihat Penderitaan Pekerja Migran, Perdalam Studi Migrasi di Negeri Orang

Teman Roi kemudian menelepon polisi dan polisi menelepon keluarga berdasarkan kontak yang tertera di paspor.

"Dan yang menerima telepon itu adalah bapaknya. Awalnya dikira penipuan, dan karena sepupu saya menikah dengan sepupu almarhum, saya yang ditelepon diminta memastikan," katanya.

Edi pun merasa kaget saat ditelepon karena baru tahu bahwa ada orang Bali juga yang bekerja di lokasi yang sama.

Ia pun kemudian menghubungi nomor polisi yang menghubungi ayah Roi.

"Dan dari pihak kepolisian membenarkan dan memberikan saya nomor RS yang menginvestigasi mayat," katanya.

Pihak keluarga saat itu belum percaya, dan Edi kemudian mengecek dan ternyata benar jenazah tersebut adalah Roi.

"Saya sudah video call keluarga di Bali dan memang itu benar almarhum," katanya.

Edi mengatakan, menurut keterangan keluarga, saat berangkat, Roi dalam kondisi sehat.

"Saat berangkat kata keluarganya baik-baik saja, tidak ada sakit," kata Edi.

Namun ia mendapatkan informasi dari teman Roi bahwa mendiang cepat lelah.

Baca juga: Lonjakan Tajam Migran dari Meksiko di Perbatasan AS, Capai Lebih dari 2.000 Orang per Hari

"Yang saya dengar dari temannya, katanya dia itu mengeluh cepat lelah. Kadang-kadang jarang makan kalau tidak disukai. Tapi itu dari teman dekatnya. Penyebab pastinya belum diketahui dan masih menunggu autopsi," katanya.

Edi menambahkan, sebelum ke Amerika, Roi pernah kerja di Perancis selama 6 bulan.

Saat ini jenazah masih dititipkan di rumah duka yang ada di Nashville TN, Amerika Serikat.

Terkait penyebab kematiannya, masih dalam proses autopsi dan baru keluar kurang lebih 8 minggu.

"Tapi pihak rumah duka terus mendorong agar hasilnya cepat keluar, karena berhubungan dengan pihak asuransi untuk bisa mengeluarkan dana. Dari hasil autopsi akan diketahui penyebab kematian dan jadi penentu asuransi," katanya.

I Kadek Roi Astika Pekerja Migran Tewas di AS
I Kadek Roi Astika (20) ditemukan meninggal di kamar hotelnya di Nashville TN, Amerika Serikat, Minggu (5/11/2023) waktu setempat. Hingga kini penyebab tewasnya Kadek Roi masih misterius.

Edi pun mengaku pada Sabtu (11/11/2023) pagi sempat menjenguk jenazah ke rumah duka di sana bersama teman SMK korban yang tinggal beda hotel.

Edi pun mengaku sudah melaporkan hal itu ke KJRI Houston.

Sementara untuk pemulangan jenazah ke Bali masih menunggu kelengkapan dokumen.

Apabila lancar, Kamis atau Jumat depan jenazah bisa dipulangkan.

"Saat ini masih menunggu akte kematian termasuk balasan dari pihak KJRI Huston. Karena maskapai membutuhkan semua dokumen itu," katanya.

Terkait biaya pemulangan, Edi dengan inisiatif pribadi juga membuka donasi.

"Atas inisiatif saya sendiri, saya ingin menggalang dana untuk proses pemulangan jasad almarhum, dengan harapan semua biaya akan ditanggung pihak insurance, dan seandainya iya semua dana terkumpul akan saya serahkan ke pihak keluarga," katanya.

Sumbangan bisa dikirim ke Made Suartana, email [email protected], phone: 7574690611. Cash app: $MadeSuartana, Venmo : @Made suartana, Paypal: [email protected] dengan subjek Donation for Roi.

Tukang Masak

Kadek Sudiarsana (43), kakak sepupu almarhum menuturkan, Kadek Roi yang lahir 23 Agustus 2003 itu bekerja sebagai tukang masak di salah satu hotel di AS.

Pada Senin (6/11/2023) keluarga mendapat kabar dari kepolisian di Amerika, bahwa anak bungsu dari pasangan Putu Resita dan Wayan Sudarsini itu meninggal dunia di kamar hotelnya.

Kabar ini sontak membuat keluarga terkejut.

Pasalnya selama bekerja, Roi tidak pernah mengeluh sakit.

"Sebelum berangkat juga kondisinya sehat. Sebelum ke bandara, kami sempat jalan-jalan dulu ke mall. Saat itu dia sangat ceria, tidak ada keluhan sakit. Setelah sampai di Amerika juga dia tidak pernah mengeluh sakit. Jadi setiap ditelepon, kami hanya memberikan dia suport agar semangat bekerja," ungkap Sudiarsana.

Hingga saat ini Sudiarsana mengaku belum mengetahui penyebab tewasnya Roi. Jenazahnya telah diautopsi, hanya saja hasilnya belum keluar.

Rencananya, jenazah Roi akan dipulangkan ke tanah air, Kamis (16/11/203) dan akan langsung dikremasi di Setra Desa Adat Pemuteran.

Terkait biaya pemulangan jenazah, telah dicover sepenuhnya oleh pihak asuransi, mengingat Roi merupakan PMI legal.

Pada 2022 lalu Roi pernah berangkat ke Prancis. Namun kala itu ia hanya mengikuti magang selama enam bulan.

Pada 2023 Roi kemudian memutuskan untuk menjadi PMI di Amerika, demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Pasalnya orangtuanya hanyalah petani dan pedagang nasi jinggo keliling.

"Dari sekolah sampai berangkat ke Amerika, orangtuanya menghabiskan uang Rp 200 juta. Uang sebanyak itu hasil dari ngutang dan ada beberapa juga hasil dari jualan nasi jinggo. Dari tamat sekolah, Roi memang sudah bercita-cita ingin jadi PMI karena gajinya lebih besar. Dia anak laki satu-satunya. Jadi dia merasa akan menjadi tulang punggung keluarga," ungkap Sudiarsana.

Di mata keluarga, almarhum Roi merupakan sosok yang lugu dan bertanggung jawab.

Roi bahkan sempat bertekad ingin membantu sepupunya kelak agar bisa mengikuti jejaknya menjadi PMI. Namun sayang cita-cita itu tak sempat ia wujudkan. (sup/rtu)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kronologi PMI asal Buleleng Bali Tewas Misterius di Amerika, Kadek Roi Baru 3 Hari Kerja di AS

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved