Jumat, 3 Oktober 2025

Istri Polisi di Langkat Terseret Kasus Penggelapan Mobil, Korbannya Guru SD

Seorang perempuan berinisial PSN (38) ditangkap penyidik Polsek Stabat, Langkat, Sumatera Utara.

Istimewa
(Kiri) PSN, kepala sekolah SD di Langkat yang tersandung kasus penggelapan mobil. (Kanan) KAL alias Anwar, salah satu pelaku kasus penggelapan 

Beberapa hari kemudian korban ingin menggunakan mobilnya, sehingga menghubungi pelaku PSN.

Lalu PSN menemui pelaku KAL alias Anwar untuk memberitahukan bahwa korban menanyakan mobil untuk diambil.

Berdasarkan keterangan pelaku KAL alias Anwar, mobil itu digadaikan oleh KAL kepada seseorang bernama Y di daerah Tanah Seribu Binjai sebesar Rp 15 juta.

Ternyata penggadaian ini atas inisiatif KAL bersama PSN dan F.

"Yang mana pembagian hasil gadai mobil tersebut, PSN menerima Rp 3,2 dan F mendapat Rp 5 juta. Sedangkan pelaku KAL alias Anwar mendapat Rp 6 juta. Sedangkan sisanya komisi untuk penerima gadai," ujar Yudianto.

Adapun barang bukti yang berhasil disita yaitu satu lembar fotocopy BPKB atas nama Sri Hartati Ningsih.

"Kedua pelaku KAL dan PSN sudah diamankan, guna proses hukum lebih lanjut," ujar Yudianto.

Cerita Korban

Sebelumnya, Sri Hartati Ningsih menganggap tersangka Anwar bukanlah pelaku utama penggelapan mobil miliknya.

"PSN yang juga menjabat sebagai kepala sekolah SD di Kecamatan Stabat, adalah orang yang paling bertanggung jawab atau otak pelaku atas hilangnya mobil saya," ujar Sri, Selasa (30/10/2023).

Sri pun menceritakan kronologi peristiwa tersebut. Mulanya, ia membeli mobil Toyota Avanza BK 1185 PF dari seseorang bernama Hartono, warga Kecamatan Secanggang seharga Rp 85 juta.

Mobil itu dibeli Sri sekitar Januari 2021. Saat itu, Sri meminta si penjual langsung membaliknamakan BPKB mobil.

Sebulan mengurus administrasi BBN, akhirnya kepemilikan berganti nama menjadi nama Sri Hartati Ningsih.

Sialnya Sri belum sempat mengambil BPKB mobil yang ada di tangan Hartono. Karena kesibukan dan lain hal, sampailah BPKP mobil di tangan Hartono selama 9 bulan lebih.

"Di sinilah semua kejadian ini bermula. Ternyata diam-diam, Hartono meleasingkan BPKB itu," kata Sri.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved