Kamis, 2 Oktober 2025

Sempat Dilaporkan Hilang, 2 Nelayan dari Kota Padang Ditemukan Selamat Sehari Kemudian

Dua orang nelayan warga Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan selamat setelah dikabarkan hilang.

Tribun Jateng
Ilustrasi nelayan 

TRIBUNNEWS.COM - Dua orang nelayan warga Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) ditemukan selamat setelah dikabarkan hilang.

Keduanya ditemukan selamat di Pantai Muaro Ulakan, Padang Pariaman, Sumbar, Selasa (31/10/2023).

Dua orang tersebut bernama Syafrianto (34) dan Efendi (35).

Keduanya dilaporkan hilang pada Senin (30/10/2023).

Kini, kedua nelayan ini sudah berada di daratan, dan duduk di sebuah warung nasi di kawasan Pantai Muaro Ulakan.

Kedua korban ditemukan oleh seorang nelayan bernama Ardicon (38) pada pukul 09.00 WIB, dan berhasil dievakuasi sampai ke daratan pukul 11.00 WIB.

Baca juga: 2 Nelayan Aceh Singkil Dilaporkan Hilang Kontak Saat Memancing di Laut

Selanjutnya kedua nelayan asal Kota Padang ini diberikan minuman dan makanan untuk mengisi perutnya oleh masyarakat di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.

Pada saat penjemputan kedua korban, beberapa perwakilan dari pihak keluarga juga ikut bersama petugas Kantor SAR Padang dan SAR Brimob Polda Sumbar.

Pihak keluarga sempat menangis melihat keluarganya berhasil ditemukan dengan selamat dan selanjutnya langsung dibawa ke Kota Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga.

Kedua korban berhasil diserahkan kepada pihak keluarga di Kelurahan Pasie Nan Tigo, pada pukul 14.00 WIB.

Efendi mengatakan bahwa dirinya ditemukan oleh nelayan yang menggunakan kapal tondo bernama Ardicon di kawasan Kecamatan Ulakan Tapakis.

Ia bercerita berangkat pergi menangkap ikan pada Senin (30/10/2023) pukul 05.00 WIB.

"Sekitar pukul 05.00 WIB di sekitaran Pulau Sao, saya menebar jaring. Namun, jaring ini tersangkut di baling-baling biduk saya," kata Efendi.

Kata dia, akibat kejadian ini membuat kapal jenis biduk yang dinaikinya karam dan dimasuki air.

"Dari subuh pukul 05.00 WIB itu kami mengapung-apung di lautan. Dan, semua barang-barang yang ada di dalam biduk kami buang semua," katanya.

Barang-barang yang dibuang terdiri dari jaring, peralatan menangkap ikan, dan bekal dibuang semuanya.

Efendi juga mengungkapkan nasi goreng satu bungkus dan air mineral sebanyak 2 liter juga dibuang.

"Nasi dan air yang dibawa tidak sempat dimakan. Hanya tersisa senter saja lagi," katanya.

Setelah semua barang-barang dibuang, kapal yang dinaikinya mengapung mengikuti arus laut.

"Kami hanya duduk-duduk di atas biduk yang sudah dimasuki air. Satu di bagian depan ujung biduk dan satu lagi di bagian ujung belakang.

Tadi malam sempat hujan dan mengapung-ngapung seperti itu saja. Sempat tertidur selayang, tetapi terkejut kena air dan bangun lagi," kata Efendi.

Efendi menyebutkan sepanjang malam terus melihat apakah ada kapal yang lewat, tetapi tidak ada yang lewat dan mendekat sehingga memilih bertahan.

"Semalam sempat menemukan roti wafer yang hanyut, itulah yang kami bagi dua untuk mengisi perut," kata Efendi.

Senada, Syafrianto mengatakan ada nelayan yang lewat dan menyelamatkannya saat terapung-apung di laut. Akhirnya dirinya dan rekannya diselamatkan.

Selain itu, kata dia, biduk miliknya juga ikut ditarik oleh nelayan menggunakan kapal tondo yang menyelamatkannya dan saat ini disandarkan di Pantai Muaro Ulakan.

"Kami berdua ditemukan oleh nelayan pukul 09.00 WIB dan berhasil dievakuasi ke daratan pukul 11.00 WIB," kata Syafrianto.

Ia mengatakan, untuk kapal jenis biduk jaring yang digunakannya ditinggalkan dulu di Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman.

Sedangkan untuk mesin kapalnya telah dijemput dan dibawa menggunakan mobil pikap untuk dibawa kembali ke Kota Padang untuk diperbaiki.

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Kisah Nelayan Pasia Nan Tigo Terombang-ambing Semalam di Tengah Laut, Isi Perut dengan Wafer Hanyut

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved