5 Fakta Aktivis Tewas di Garut: Dianiaya Geng Motor, 1 Pelaku Masih Remaja, Motif Belum Terungkap
Berikut fakta-fakta tewasnya kemanusiaan Panji Nurhakim di Garut. Korban ternyata tewas dianiaya hingga motif kasus masih misteri.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya aktivis kemanusiaan Panji Nurhakim (37) asal Garut, Jawa Barat, mulai terungkap.
Panji sebelumnya tewas di tangan orang tak dikenal, kini diketahui korban meregang nyawa akibat dianiaya oleh geng motor.
Mirisnya lagi, seorang pelaku masih di bawah umur. Sedangkan motif kasus belum terungkap.
Berikut fakta-fakta tewasnya aktivis Panji dirangkum dari TribunJabar.id, Selasa (17/10/2023):
Baca juga: Populer Regional: Tewasnya Aktivis Kemanusiaan di Garut - Viral Kampung Mati di Cepoko Semarang
1. Awal kasus
Kronologi kejadian bermula saat Panji ditemukan terluka pada Minggu (15/10/2023) dini hari.
Lokasinya berada di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut.
Korban langsung dibawa ke RS Medina guna mendapatkan perawatan medis.
Takdir berkata lain, korban kemudian dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Polisi lalu membawa RS Sartika Asih Bandung untuk melakukan autopsi.
2. Sosok Panji
Panji dikenal sebagai aktivis yang tergabung di aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigab) Persatuan Islam (Persis) Garut.
Selain aktif dalam aksi sosial, korban juga terlibat dalam kegiatan keagamaan.
Seperti sebelum meninggal, Panji sempat ikut pengajian pada minggu malam di masjid dekat rumahnya.
Rekan korban, Syam Ma'rifat menyebut, sosok Panji merupakan pribadi yang baik.
Ia tidak ragu membantu siapa saja, seperti para korban gempa Garut beberapa waktu lalu.
"Waktu gempa di Cianjur, dirinya sampai tuntas berada di sana, membantu membangun masjid. Orangnya asik, mudah akrab," ucapnya.
"Kalo di medan bencana dia selalu bekerja sampai tuntas, ada bencana di mana saja pasti didatangi," kata Syam.

Baca juga: Polisi Selidiki Motif Penganiayaan yang Menewaskan Panji Nurhakim Aktivis Kemanusiaan di Garut
3. Empat orang ditangkap
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo menjelaskan, pihaknya sudah menangkap sejumlah orang terkait kasus ini.
Identitas mereka masing-masing AA (43), US (41), RS (20), dan AMA (18).
Keempatnya tergabung dalam geng motor bernama XTC.
Ari membeberkan, korban dianiaya oleh para pelaku saat membantu temannya.
Teman korban sebelumnya terlibat permasalahan dengan geng motor XTC.
"Korban saat itu sedang bersama seorang temannya di Jalan Ahmad Yani, kemudian dianiaya dan mengalami luka serius,".
"Temannya itu berhasil selamat," kata Ari.
4. Peran para pelaku
Kapolres Garut, AKBP Rohman Yonky menambahkan, para pelaku memiliki peran masing-masing dalam aksinya.
Pelaku AA dan US berperan langsung melukai korban dengan senjata tajam.
Sedangkan RS dan AMA bertugas membantu kasi rekannya yang lain.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku AA adalah yang membacok kepala dan punggung korban.
Sedangkan US menusuk punggung korban. RS dan AMA yang membawa senjata tajam," ucap Rohman.
Rohman dalam kesempatannya berjanji mengusut tuntas kasus ini.
Dirinya tidak akan membiarkan geng motor menganggu keamanan warga Garut.
"Kami akan melakukan tindakan tegas dan terukur setiap perbuatan yang meresahkan masyarakat seperti geng motor ini," ucapnya.
Baca juga: Kesal Dilihati, Siswa SMP di Banyuwangi Aniaya Teman hingga Tangannya Retak, Aksinya Diketahui Warga
5. Motif belum terungkap

Meskipun sudah tertangkap, polisi masih belum mengungkap motif dari kasus penganiayaan yang menewaskan Panji.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo meminta publik bersabar karena pihaknya masih bekerja.
"Tunggu saja ya, motif masih terus didalami. Kita akan ekspose nanti kepada media massa," katanya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.