Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Selidiki Motif Penganiayaan yang Menewaskan Panji Nurhakim Aktivis Kemanusiaan di Garut

Panji Nurhakim (37), seorang aktivis kemanusiaan di Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia setelah dianiaya orang tak dikenal.

Editor: Dewi Agustina
Istimewa
Panji Nurhakim yang meninggal dianiaya orang tak dikenal di Garut, Minggu (15/10/2023) dini hari. Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Panji Nurhakim (37), seorang aktivis kemanusiaan di Kabupaten Garut, Jawa Barat meninggal dunia setelah dianiaya orang tak dikenal (OTK).

Warga Situgede, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut ini merupakan aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigab) Persatuan Islam (Persis) Garut.

Baca juga: 5 Tersangka Penganiayaan Bocah di Malang, Ayah Kandung hingga Ibu Tiri Siksa Korban Selama 6 Bulan

Mengutip Tribunjabar.id, peristiwa itu terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (15/10/2023) dini hari.

Korban sempat dibawa ke RS Medina, namun dinyatakan sudah meninggal dunia.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo, membenarkan korban meninggal dunia setelah dikeroyok sejumlah orang tidak dikenal.

"Kurang dari 24 jam empat orang sudah kami tangkap," ujar Ari Rinaldo saat dihubungi Tribunjabar.id.

Ari menuturkan pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.

Namun Ari belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kronologi kejadian.

"Korban saat itu sedang bersama seorang temannya di Jalan Ahmad Yani, kemudian dianiaya dan mengalami luka serius," ungkapnya.

"Temannya itu berhasil selamat," kata Ari.

Baca juga: Edward Tannur Bantah Intervensi Kasus Penganiayaan DSA, Minta Ronald Tannur Hadapi Jerat Hukum

Saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan lanjutan terkait meninggalnya Panji Nurhakim.

Sementara jenazah Panji saat ini tengah menjalani proses otopsi di RS Sartika Asih Bandung.

"Mohon waktu, keempat terduga pelaku masih kita periksa," kata Ari.

Selidiki Motif Penganiayaan

Pihak kepolisian masih menyelidiki motif penganiayaan yang menyebabkan meninggalnya Panji Nurhakim.

"Untuk motif (penganiayaan) masih kami selidiki, mohon waktu. Keempat terduga pelaku sudah kami amankan," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Ari Rinaldo, saat dihubungi Tribunjabar.id, Minggu.

Pantauan Tribunjabar.id Minggu sore, jenazah korban sudah selesai diautopsi di RS Sartika Asih Bandung.

Korban kini dalam perjalanan ke Kabupaten Garut untuk disalatkan terlebih dulu di masjid Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Persis (STAIPI) Garut di Jalan Sukasenang-Tanjungkamuning, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Jenazah Panji Nurhakim, Aktivis Garut
Jenazah Panji Nurhakim, aktivis kemanusiaan Siaga Bencana (Sigap) Persis, saat berada di RSUD Dr Slamet Garut, Minggu (15/10/2023).

"Iya (jenazah akan disalatkan di STAIPI), ini jenazah masih autopsi di Bandung," ujar kakak korban, Faturakhman saat dihubungi Tribunjabar.id Minggu sore.

Saat ini jenazah Panji tengah dalam proses autopsi di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung.

Kepergian aktivis kemanusiaan asal Garut itu menjadi duka yang mendalam, salah satunya bagi sejumlah organisasi kemanusiaan di Garut.

Sebelum meninggal dunia, Panji diketahui sempat mengikuti pengajian malam Minggu di salah satu masjid dekat kediamannya.

Foto aktivitas pengajian itu pun kini beredar di lini masa perpesanan WhatsApp di Garut.

"Almarhum sebelum meninggal, sempat ikut pengajian," ujar seorang anggota Grup Forum Relawan Kebencanaan Garut.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Meninggalnya Aktivis Persis Garut, Polisi Amankan Empat Orang, Masih Dalami Motif Penganiayaan

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved