Senin, 29 September 2025

Relokasi di Pulau Rempang

Soal Polemik Rempang, Bahlil Ungkap Warga Tak Tolak Investasi tapi Minta Dihargai hingga Dilibatkan

Bahlil Lahadalia mengatakan warga Rempang tidak menolak investasi, tapi minta dihargai hingga dilibatkan dalam investasi.

Penulis: Rifqah
Tangkapan layar
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023) - Bahlil Lahadalia mengatakan warga Rempang tidak menolak investasi, tapi minta dihargai hingga dilibatkan dalam investasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, warga Rempang tidak menolak investasi. 

Hal itu disampaikan Bahlil usai berdiskusi dengan warga di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, selama 3,5 jam.

Dikatakannya, warga Rempang hanya minta dihargai karena sudah menetap di wilayah Rempang secara turun-temurun.

"Apa permintaan mereka? Mereka tidak menolak investasi. Mereka sampai mengatakan, kiamat lima kali pun, Rempang ini enggak jalan kalau tidak ada investasi."

"Jadi mereka welcome, dan saya bangga kepada mereka," kata Bahlil dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (2/10/2023), dilansir Kompas.com.

Bahlil menjelaskan, keinginan warga Rempang jika direlokasi tak bersedia di Pulau Galang, hanya mau di sekitar Pulau Rempang.

Baca juga: Pengamat Intelijen Analisis Maksud Menteri Bahlil Sebut Ada Pihak Asing soal Polemik Pulau Rempang

Mereka juga minta dilibatkan dalam investasi sebagai supplier maupun kontraktor.

Selain itu, investasi di Pulau Rempang ini diharapkan juga tak menghilangkan mata pencaharian mereka.

"Mereka pengin kuburan kampung-kampung tua itu jangan diapa-apain. Itulah aspirasi itu yang terjadi malam itu," kata Bahlil.

Sebagai informasi, konflik agraria di Pulau Rempang terjadi menyusul akan dibangunnya Rempang Eco City.

Rempang Eco City merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk membangun kawasan industri, perdagangan, dan wisata di lahan pulau seluas 17.000 hektare yang digarap oleh PT Makmur Elok Graha.

Bahlil Menduga Ada Kepentingan Politik Tertentu

Di sisi lain, Bahlil mengungkapkan bahwa dirinya melihat ada pihak-pihak yang tidak menginginkan pembangunan PSN Rempang Eco City ini berjalan.

Menurutnya, ada kepentingan politik tertentu yang ingin memboncengi di tengah konflik Rempang.

"Saya melihat bahwa memang ada yang nggak pengin untuk ini (PSN Rempang Eco City) jalan gitu lho," ungkap Bahlil, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan