Minggu, 5 Oktober 2025

Kronologi Istri Polisi di Ambon Ngamuk hingga Banting Helm di Sekolah, Anak Muntah usai Diimunisasi

HT, seorang ibu rumah tangga yang merupakan istri polisi mengamuk di sekolah dasar (SD) di Kota Ambon, Maluku, Selasa (26/9/2023).

Editor: Nuryanti
Istimewa
Orang tua murid ngamuk di SD Xaverius Ambon, Jl Raya Pattimura, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (27/9/2023). - Berikut kronologinya 

Diakui HT, sebenarnya ada pemberitahuan terkait imunisasi tersebut di grup WhatsApp, Selasa (26/9/2023) pukul 11.00 WIT.

Namun, HT tak memperhatikan pesan tersebut.

Kemudian, ada pula pesan terkait kegiatan imunisasi pada Rabu (27/9/2023).

Namun, HT baru melihat pesan tersebut dan langsung merespons untuk tak mengimunisasi anaknya.

Orang tua murid ngamuk di SD Xaverius Ambon, Jl Raya Pattimura
Orang tua murid ngamuk di SD Xaverius Ambon, Jl Raya Pattimura, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Rabu (27/9/2023).

Akan tetapi, pesan dari HT itu tak dibaca oleh guru.

HT mengaku telah mencoba menghubungi guru berulang kali, namun nomor teleponnya tidak aktif.

Sehingga HT menghubungi anaknya yang bersekolah di SMP tersebut agar meneruskan pesan itu.

Sayangnya, anak HT yang masih SD itu sudah terlanjur diimunisasi.

"Ternyata anak kami telah selesai divaksinasi rubela tanpa seizin kami selaku orang tua."

"Apakah dengan kami terlambat merespons pesan WA grup tersebut lalu guru dengan seenaknya mengizinkan anak kami divaksinasi tanpa persetujuan kami orang tua?," tandasnya.

HT pun membantah melakukan kekerasan fisik kepada guru saat ia mengamuk di sekolah.

Pihak Sekolah Tempuh Jalur Hukum

Menyikapi kejadian itu, pihak Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina yang menaungi SD Xaverius 1A akan menempuh jalur hukum.

Sekretaris Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina, John Dumatubun menyayangkan tindakan HT dan suaminya yang mengamuk dan menganiaya guru.

Baca juga: Viral Video Siswa SMP di Balikpapan Jadi Korban Bullying, Dinas Pendidikan: Kami Minta Maaf

Menurutnya, apabila ada kesalahan, mestinya dibicarakan baik-baik, bukan melakukan kekerasan fisik kepada tenaga pendidik.

"Prinsipnya kami menyesali tindakan ini terjadi. Seharusnya, ibu datang baik-baik dan bicara."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved