Jumat, 3 Oktober 2025

Kejanggalan Kasus Bocah Buta Dicolok Tusuk Bakso: Hasil MRI, Rekaman CCTV, Tak Ada Saksi yang Lihat

Berikut sejumlah kejanggalan terkait kasus siswi SD buta dicolok tusuk bakso, mulai dari hasil pemeriksaan mata korban hingga rekaman CCTV.

Editor: Nuryanti
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
(Kiri) Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan saat menemui SA, Senin (18/9/2023). (Kanan) SAH melihat proses mediasi di ruang kelas SDN 236 Gresik, Sabtu (16/9/2023). - Berikut sejumlah kejanggalan terkait kasus siswi SD buta dicolok tusuk bakso, mulai dari hasil pemeriksaan mata korban hingga rekaman CCTV. 

Senada, hasil pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di mata SAH.

Diketahui, pemeriksaan MRI dilakukan di Rumah Sakit PHC Surabaya pada Rabu (20/9/2023).

Hasil MRI menunjukkan bahwa siswi kelas 2 SD itu mengalami penurunan penglihatan di mata kanan.

Demikian disampaikan oleh Dokter Spesialis Mata RSUD Ibnu Sina, Bambang Tuharianto.

"Jadi penglihatan yang dikeluhkan betul, terjadi penurunan penglihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya."

"Pemeriksaan fisik di alat-alat Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun."

"Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan, itu saja," ungkapnya, Kamis (21/9/2023).

Bambang menjelaskan, seluruh yang berhubungan dengan penyebab gangguan sudah dilakukan pemeriksaan.

Dan hasilnya tidak ditemukan masalah yang berarti.

"Tidak ada satupun yang menyebabkan, ini tidak ketemu apa-apa," tandasnya.

Baca juga: Kepala Sekolah Kembali Diperiksa Kasus Bocah SD di Gresik Buta Usai Dicolok Tusuk Bakso

Rekaman CCTV

Sementara itu, polisi mengklaim telah mengantongi rekaman CCTV terkait kasus tersebut.

Namun, ditemukan sejumlah kejanggalan pada rekaman CCTV yang sudah disita petugas.

Hal itu diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Gresik, AKP Aldhino Prima Wirdhan.

Adapun kejanggalan itu yakni, tanggal kejadian dengan laporan yang diterima polisi tidak sama, ada jeda waktu beberapa hari.

"Karena kejadian itu tanggal 7 (Agustus 2023), sedangkan kami dapat laporan itu tanggal (28 (Agustus 2023). Jadi, rekaman CCTV itu sudah hilang, terhapus," ungkapnya, dilansir Kompas.com.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved