Kader Partai Bertikai
Perjalanan Kasus Ketua DPC Gerindra Semarang yang Diduga Pukul Kader PDIP hingga Kini Dicopot
Inilah perjalanan kasus Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Jawa Tengah, Joko Santoso yang diduga pukul kader PDIP.
Partai Gerindra pun tak tinggal diam, dan langsung memanggil Joko Santoso.
Joko Santoso pun kini telah dicopot dari jabatannya.
Sanksi tersebut diberikan setelah mendengar pendapat dari lima anggota Majelis Kehirmatan Partai Gerindra.
Ia juga telah mengakui perbuatannya.
Habiburokhman selaku Ketua Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra mengionfirmasi hal tersebutl.
"Lima Majelis sudah bersepakat menjatuhkan putusan bahwa yang bersangkutan bersalah, jadi beliau tadi dalam pengakuannya datang mendatangi rumah kader PDIP, kemudian juga membentak-bentak."
"Nah itu sudah cukup bagi kami untuk menjatuhkan keputusan bahwa yang bersangkutan bersalah dan diberikan sanksi cukup berat diberhentikan sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang," kata Habiburokhman.
Pihak partai pun menyerahkan tindak pidana kepada pihak kepolisian.
Baca juga: BREAKING NEWS: Gerindra Pecat Joko Santoso dari Jabatan Ketua DPC Kota Semarang
Joko Santoso Minta Maaf
TribunJateng.com mewartakan, Joko Santoso menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang terjadi di lingkungannya.
"Apa yang saya lakukan ini semata sebagai bentuk loyalitas, tanggungjawab, dan perjuangan sebagai kader Partai Gerindra," ucapnya.
Ia pun berharap kejadian tersebut tak lagi terulang.
Joko pun menghormati keputusan setelah ia dicopot oleh Majelis Kehormatan Partai.
"Saya sebagai kader partai akan taat dan patuh terhadap putusan yang diambil DPP melalui Mahkamah Kehormatan Partai."
"Demikian yang saya sampaikan, sekali lagi mohon maaf kepada Pak Prabowo, pimpinan partai dan semua struktur dan stakeholder partai atas tidak kenyamanan yang saya lakukan," imbuhnya.
Sementara Sekretaris DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro menambahkan pihaknya mengedepankan asas praduga tak bersalah terhadap masalah hukum yang dijalani Joko.
Pihak partai juga akan memberikan pendampingan hukum.
"Sesuai intruksi pak Prabowo Subianto tidak boleh menjelek-jelekan dan harus menjaga hubungan baik dengan partai lain," imbuhnya.
(Tribunnews.com, Renald/Galuh Widya Wardani)(TribunJateng.com, Hermawan Endra/Iwan Arifianto)(Kompas.com, Muchamad Dafi Yusuf)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.