Selasa, 30 September 2025

Oknum Paspampres Aniaya Pemuda

Muncul Pengakuan Korban Lain Praka RM: ZF Dicambuk, Dianiaya hingga Diminta Puluhan Juta Rupiah

Keempat orang tersebut mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.

Penulis: Dewi Agustina
Kloase Tribunnews.com
Jenazah Imam Syakur dalam peti jenazah dan Oknum Paspampres Praka RM. Imam Masykur (25) ternyata bukan satu-satunya korban kekejaman Praka RM. Sejumlah pemuda asal Aceh di Jakarta juga pernah menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh Praka RM. Modusnya nyaris sama seperti yang terjadi pada Imam Masykur. 

Kepada Serambinews.com, ZF menceritakan kronologis penganiayaan yang dialaminya.

Menurut ZF, dirinya ditangkap dua hari menjelang Lebaran Idul Fitri, April 2023.

Saat itu ia sedang berjualan di tokonya, kawasan Bekasi.

"Saya ditangkap jam 2 siang (14.00 WIB), bulan puasa, dua hari menjelang Idul Fitri," kenangnya.

Ada empat orang yang datang ke toko tempat ia berjualan.

Salah satunya menggunakan baju polisi dilengkapi senjata api yang disebutnya sebagai Praka RM, dan tiga lainnya mengenakan kemeja putih. Semuanya menggunakan masker.

Baca juga: Praka Riswandi Bukan Pengawal Presiden, Cuma Urus Motor Patwal, Apa Alasannya Bunuh Imam Masykur?

"Mereka mengaku dari polisi, dan saat berada di mobil, mereka mengaku dari Polda," kata ZF.

Saat datang ke tokonya, keempat orang tersebut mengamankan handphone, uang di dalam laci toko termasuk di dalam celana, dan barang-barang berharga lainnya.

Mobil lalu bergerak dan sekitar 2 kilometer mobil berhenti.

Ia dan seorang warga Aceh lainnya diperintahkan membuka baju.

Mata mereka kemudian ditutup dan diperintahkan tidur di bagasi belakang.

Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diduga siksa warga Bireuen, Aceh hingga tewas. Inilah profil dan rekam jejak Praka Riswandi Manik.
Oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) diduga siksa warga Bireuen, Aceh hingga tewas. Inilah profil dan rekam jejak Praka Riswandi Manik. (KOLASE SERAMBINEWS.COM)

"Saat itu mereka turun dari mobil mencari sasaran lain, dapat tiga orang lagi dari dua toko. Semuanya juga orang Aceh," ungkap ZF.

Ketiga orang itu juga disuruh membuka baju dan matanya ditutup.

Lalu diperintahkan tidur di bagasi bersama dua orang lainnya.

"Kami berlima ditidurkan di bagasi berdesak-desakan. Mobil kemudian berjalan pelan-pelan," kenang ZF.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan