Pencarian 8 Penambang di Banyumas Ditutup, Nama Korban Ditulis di Prasasti, Keluarga Tabur Bunga
Sebanyak 8 penambang yang terjebak di lubang galian tambang dinyatakan hilang. Operasi pencarian ditutup dengan tabur bunga.
Hal senada juga diucapkan Kades Cisarua, Samid yang mengikuti proses penyelamatan selama lima hari.
Diketahui, 8 penambang yang terjebak merupakan warga Desa Sukasari dan Cisarua, Kabupaten Bogor.
"Sekarang sudah lima hari. Saudara kami, kalau tidak terangkat, apa daya."
"Kami sudah ikhlas dan ridho, dan yang tahu adalah Yang Maha Kuasa. Kalau bisa dievakuasi adalah keajaiban," tuturnya.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Adah Sudarsa mengatakan, tim SAR mengundang keluarga korban untuk menyaksikan langsung sulitnya kondisi di lapangan.
Ia juga dapat menjelaskan secara langsung upaya yang dilakukan tim SAR setiap harinya.
"Kami datangkan keluarga agar tahu bagaimana kondisinya. Operasi SAR sudah semaksimal mungkin dan koordinasi segala pihak."
"Segala macam masukan kami evaluasi, memang medannya berat," tandasnya.
Baca juga: Mengenal BSG, Tim Basarnas dengan Kemampuan Khusus yang Bantu Evakuasi 8 Penambang di Banyumas
Proses penyelamatan dilakukan dengan cara melakukan penyedotan air di dalam lubang galian.
Menurutnya, sangat berisiko tinggi jika tim SAR masuk langsung ke lubang galian tambang.
"Kalau kami masuk lubang akan membahayakan penolongnya nanti. Ada titik longsor yang juga bahaya."
"Sisa dua hari, kami tetap berusaha sesuai SOP tujuh hari pencarian dan evakuasi," bebernya.
Adah Sudarsa mengaku menunda penggunaan alat berat ekskavator dalam proses evakuasi.
Hal ini diputuskan setelah tim melihat sejumlah pertimbangan teknis di lapangan.
"Kemarin, ada perubahan, yang semula kami sudah mendatangkan ekskavator namun dari pertimbangan-pertimbangan teknis yang kami dapat dari unsur terkait, penggunaannya ditunda," ungkapnya.
Selain melakukan penyedotan air, tim SAR juga berupaya membendung aliran sungai sehingga debit air di dalam lubang galian dapat berkurang.
"Kami masih membutuhkan pompa-pompa air berkapasitas besar sehingga kami berharap, semakin banyak pompa air kapasitas besar, debit air yang berkurang lebih cepat," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.