Polisi Tembak Polisi
Ayah Kenang Kehidupan Bripda IDF: Pernah Gagal jadi Prajurit TNI, Tak Punya Masalah dengan Kawan
Y Pandi kenang perjalanan hidup anggota Densus 88 Antiteror Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage yang tewas tertembak rekannya. Pernah gagal jadi TNI.
Y Pandi menilai, anaknya Ignatius bisa terpilih jadi karena memenuhi kompetensinya.
"Mungkin anak saya dari sekian lama pendidikan, Anak saya boleh dikatakan mungkin cocok dan mampu," tegas Y Pandi.
Baca juga: Misteri Kematian Bripda IDF Ditembak Seniornya Terkuak, Jumat Sempat Video Call Ibunya yang Ultah
Tak punya masalah dengan kawan

Y Pandi mengungkap sosok dan kepribadian dari Ignatius.
Pemuda yang akrab disapa Dede itu merupakan anak baik dan berbakti kepada orang tua.
Ignatius selama bertugas juga tidak lupa berkabar dengan keluarga.
Meskipun sibuk, ia tetap menyempatkan diri berkirim pesan.
"Dia itu selalu chat, telpon, memberitahu tugas dimana, itu rutin setiap hari kami berkomunikasi.
(Jika) tidak sempat dia pasti chat, kalau waktu agak panjang, dia video call," tambah Y Pandi, dikutip dari TribunMelawai.com.
Bahkan Ignatius, sempat menghubungi orangtuanya di hari insiden berdarah yang menewaskannya.
Pada Sabtu, 22 Juli 2023 malam, Ignatius melakukan video call dengan sang ayah.
Ia juga mengubungi pacarnya yang berada di Pontianak hingga Minggu 23 Juli 2023 dini hari.
"Kami masih video call. Sampai kepada kakaknya juga, pacarnya juga. Kami sampai jam 1 (video call)," ujarnya.
Y Pandi menambahkan, selain baik kepada keluarganya, Ignatius juga mudah bergaul dengan kawan-kawannya.
Ignatius dikenal supel sehingga tidak pernah terlibat masalah.
Baca juga: Dugaan Bripda Ignatius Dibunuh, Keluarga: Direncanakan Matang oleh Senior dan Rekan di Densus 88

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.