Mutilasi di Sleman
Sosok Waliyin Tersangka Kasus Mutilasi di Sleman, Merantau ke Jogja dan Bekerja di Rumah Makan
Terungkap sosok tersangka kasus mutilasi di Sleman. Tersangka Waliyin merupakan warga Magelang yang merantau ke Yogyakarta dan bekerja di restoran.
TRIBUNNEWS.COM - Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sleman, Yogyakarta.
Dua tersangka tersebut yakni Waliyin warga Magelang, Jawa Tengah dan RD warga Jakarta.
Awalnya, tersangka Waliyin mengundang tersangka RD untuk berkunjung ke Yogyakarta dan bertemu dengan korban yang berinisial R (20).
Kedua tersangka dan korban tergabung dalam sebuah grup komunitas diduga tak wajar di Facebook.
Pertemuan antara kedua tersangka dan korban dilakukan di kamar kos Waliyin yang terletak di Triharjo, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman.
Hingga akhirnya di kos tersebut aksi pembunuhan dan mutilasi dilakukan kedua tersangka.
Baca juga: Membongkar Motif Kasus Mutilasi di Sleman, Apa Komunitas Tak Wajar yang Diikuti Pelaku dan Korban?
Waliyin sudah setahun tinggal di kos yang kini dijadikan tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi.
Selama berada di Yogyakarta, Waliyin bekerja di sebuah rumah makan.
Dilihat di akun Instagram Waliyin @ayinrevano, pria 29 tahun tersebut sempat berjualan kepiting.
Selain itu, Waliyin juga pernah pergi ke Singapura tapi tidak diketahui tujuannya untuk berlibur atau bekerja.
Waliyin terakhir kali memposting foto di akun Instagramnya pada 9 Mei 2023 saat berada di Magelang.
Pada akun tersebut, Waliyin memiliki 507 pengikut dan 23 postingan.
Diketahui Waliyin merupakan warga Dusun Gatak, Desa Sukomulyo, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.
Kepala Desa Sukomulyo, Ahmat Riyadi membenarkan salah satu dari tersangka mutilasi di Sleman merupakan warganya.
"Saya klarifikasi pihak keluarga memang betul. Cuma memang, (tersangka) jarang sekali dia di rumah Gatak Sukomulyo," ungkapnya, Minggu (16/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Baca juga: Soal Kasus Mutilasi di Sleman, Polisi Sebut Kasus Rumit hingga Minta Masyarakat Bersabar
Ia mengaku tidak mengenal tersangka W karena yang bersangkutan merantau ke kota lain.
"Jadi tidak menetap, cuma identitas masih warga Sukomulyo."
"Yang di sini orang tuanya (tersangka). Karena tidak tetap kami juga tidak bisa menjawab berapa lama tersangka merantau di Jogja," lanjutnya.

Tersangka dan Korban Kenal Lewat Facebook
Polisi memastikan korban mutilasi di Sleman, Yogyakarta merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berinisial R.
Hasil pemeriksaan menyatakan sidik jari korban 99 persen identik dengan jasad yang ditemukan.
Dirreskrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriad mengatakan, setelah mendapat informasi R menghilang petugas kepolisian berupaya mencocokkan sidik jarinya.
"Kami melibatkan pemeriksaan dari Inafis, hasilnya kami bandingkan persamaan sidik jari di TKP dengan temuan orang hilang dan nilai identiknya 99 persen," terangnya, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Korban yang berasal dari Pangkalpinang, Bangka Belitung kenal dengan kedua tersangka melalui grup media sosial facebook.
Baca juga: Kronologis Mutilasi di Sleman: Pelaku Diundang dari Jakarta Kemudian Lakukan Kekerasan Berlebihan
Korban sudah kenal dengan tersangka Waliyin sekitar 3 sampai 4 bulan lalu di grup Facebook.
"Mereka tergabung di sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas gak wajar," tuturnya.
Kombes Pol FX Endriad enggan menjelaskan lebih dalam komunitas tak wajar yang diikuti korban dan tersangka.
Kasus pembunuhan disertai mutilasi terjadi di kos tersangka Waliyin.
"Mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain. Ini terjadi berlebihan sehingga mengakibatkan korban meninggal," beber Kombes Pol FX Endriad.
Kedua tersangka panik melihat korban meninggal dan berusaha menghilangkan jejak dengan melakukan mutilasi.
Tersangka Berupaya Hilangkan Sidik Jari Korban
Sejumlah barang bukti telah diamankan polisi dalam kasus pembunuhan disertai mutilasi di Sleman.
Barang bukti kasus ini mulai dari kompor gas, gas LPG 3 kilogram, dua ember, panci, pisau, baskom, lakban, kain kotor, tali, palu kecil, kantong plastik hingga ponsel.
Baca juga: Detik-detik Redho Hilang dan Diduga Jadi Korban Mutilasi Sleman: Sempat Beli Makan di Warmindo
Polisi mengamankan barang bukti dari kos tersangka Waliyin yang menjadi lokasi pembunuhan dan mutilasi.
Kombes Pol FX Endriadi menyatakan kompor, tabung gas dan panci digunakan kedua tersangka untuk menghilangkan sidik jari pada jasad korban.
Setelah korban tewas, kedua tersangka melakukan mutilasi dan merebus potongan tubuh korban.
"Untuk menghilangkan jejaknya terhadap pergelangan tangan dan pergelangan kaki mereka melakukannya (dengan) direbus gitu ya, untuk menghilangkan sidik jarinya."
"Ini juga kita temukan fakta ketika tim kami mengambil sidik jari tersebut," ungkapnya, Selasa (18/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Jasad korban yang sudah dimutilasi kemudian dibuang di sejumlah titik pada Rabu (12/7/2023) sore.
Kesaksian Tetangga Kos
Kamar kos yang dijadikan tempat mutilasi telah ditinggali tersangka Waliyin selama setahun.
Garis polisi juga terpasang di sekitar kamar kos bercat putih.
Baca juga: Korban Mutilasi di Sleman Diduga Dihabisi Tengah Malam, Rekaman CCTV Terbongkar, Apa Motif Pelaku?
Tetangga kos tersangka, Reno mengaku tidak pernah mendengar ada suara kegaduhan dari kamar kos yang kini dijadikan tempat kejadian perkara (TKP) kasus mutilasi.
"Keran air saja kalau dinyalain dari samping pasti terdengar. Nah, dari kemarin-kemarin tidak ada (suara gaduh)," paparnya, Senin (17/7/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Reno tidak menaruh curiga terhadap Waliyin yang tinggal tepat di samping kamar kosnya.
Bahkan dalam beberapa hari terakhir tidak ditemukan ada hal yang janggal mulai dari suara gaduh hingga bau yang menyengat.
Ia mengaku tidak akrab dengan tersangka Waliyin dan hanya bertegur sapa seperlunya.
Menurutnya, tersangka Waliyin sering berangkat pagi dan pulang malam hari.
"Ya pernah ketemu sebelum berangkat kerja. Sempat ngomong kalau kerja di restoran."
"Tapi saya gak tahu di mana. Cenderung pendiam orangnya. Saya juga gak tau namanya. Saya tahu namanya malah setelah di Polresta," lanjutnya.
Petugas kepolisian mendatangi kos tersangka Waliyin pada Kamis (13/7/2023) malam untuk melakukan penggeledahan.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJogja.com/Nanda Sagita/Ahmad Syarifudin/Miftahul Huda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.