Rabu, 1 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

KKB Berikan Batas Waktu Negosiasi Pilot Susi Air 1 Juli, Begini Reaksi Kapolda Papua

Menurut Kapolda, Egianus Kogoya dan kelompoknya adalah orang-orang yang beragama.

Editor: Erik S
Tribun-Papua.com
Video rekaman pesan pilot pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Mertens tersebar, Faizal meyakini ini adalah bagian dari tak-tik KKB. 

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menanggapi batas akhir 1 Juli dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terkait negosiasi pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methrtens.

Menurut Fakhiri, Egianus Kogoya dan kelompoknya adalah orang-orang yang beragama.

Baca juga: KKB Bakal Diberi Uang Tebusan demi Bebaskan Pilot Susi Air, Pengamat: Bakal Ada Tuntutan Baru

"Saya berharap Egianus dan keluarga besarnya bisa memikirkan hal kemanusiaan juga, sehingga jangan seenaknya melanggar apa yang dimaui oleh agama, yaitu mengambil nyawa seseorang," ujarnya di Jayapura, Kamis (29/6/2023).

Fakhiri menegaskan, hingga saat ini aparat keamanan dan pemerintah masih berupaya melakukan negosiasi melalui berbagai pihak Namun ia kembali menyampaikan bahwa semua tergantung dari pihak Egianus, apakah mau menerima tawaran yang diberikan atau tidak.

"Kami dan pemerintah sudah memberikan tawaran-tawaran kepada dia (Egianus) tinggal dia yang tentukan, tapi kalau meminta merdeka itu hal yang tidak mungkin," kata Kapolda.

Salah satu yang ditawarkan kepada Egianus adalah uang.

"Kita sempat tawarkan kalau (pilot) mau dibawa keluar kita ada barternya, yaitu uang," ucapnya.

Fakhiri juga menyampaikan bahwa segala upaya untuk bisa menyelamatkan Kapten Philip akan terus dilakukan, termasuk langkah penegakan hukum jika negosiasi tidak membuahkan hasil.

Baca juga: KKB Minta Sejumlah Syarat Bebaskan Pilot Susi Air, Ini Kata Kapolda Papua

"Semua kita siapkan untuk menyelamatkan pilot," cetusnya.

Egianus Kogoya dan kelompoknya melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, pada 7 Februari 2023.

Egianus kemudian juga menyandera pilot dari pesawat tersebut, yaitu Kapten Philip Mark Mertens (37) yang berkewarganegaraan Selandia Baru.

Setelah Satgas Damai Cartenz masuk ke Distrik Paro pada 14 Februari 2023, dipastikan Egianus dan kelompoknya sudah tidak berada di lokasi tersebut.

Selain itu, wilayah Distrik Paro sudah dalam keadaan kosong karena warganya mengungsi ke Distrik Kenyam.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri sempat menyebutkan, Egianus Kogoya meminta tebusan berupa uang dan senjata api untuk membebaskan Kapten Philip.

Kemudian Egianus diketahui sempat berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, pada akhir Februari 2023.

Baca juga: Susi Air Ikut Bantu Pencarian SAM Air yang Jatuh di Papua Pegunungan, Terbangkan Pesawat Porter

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved