Jumat, 3 Oktober 2025

Sejumlah Ajaran Ponpes Al Zaytun yang Janggal Dibongkar Mantan Pengurus, Disebut Merubah Rukun Islam

Kejanggalan ajaran di ponpes Al Zaytun dibongkar mantan pengurusnya. Ponpes Al Zaytun diduga tidak mewajibkan ibadah haji di Makkah.

Editor: Abdul Muhaimin
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Massa dari pihak Ponpes Al Zaytun saat menunggu pendemo datang, Kamis (15/6/2023). Mantan pengurus ponpes Al Zaytun bongkar sejumlah kejanggalan yang ada di dalam ponpes Al Zaytun. 

Haji itu cukup di Indramayu, Jawa Barat dengan cara mengelilingi Ponpes Al-Zaytun seluas 1.200 Hektare dengan menggunakan mobil.

Melempar jumrah pun, kata dia, bukan memakai batu, melainkan memakai sak semen. Semakin banyak sak semen maka jemaah itu semakin saleh.

Ponpes Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat digeruduk massa, Kamis (15/6/2023). Pendemo tuntut 5 hal hingga ponpes siapkan aksi tandingan.
Ponpes Ponpes Al Zaytun di Indramayu, Jawa Barat digeruduk massa, Kamis (15/6/2023). Pendemo tuntut 5 hal hingga ponpes siapkan aksi tandingan. (Kolase Tribunnews.com)

Penyimpangan lainnya adalah dosa bisa ditebus dengan membayar uang. Kemudian salat juga belum diwajibkan.

Mereka menilai negara Indonesia ini masih jahiliyah jadi hukumnya bukan hukum Islam, tapi hukumnya adalah pancasila.

Lanjut Ken Setiawan, para jemaah baru diwajibkan untuk salat nanti ketika negara Islam sudah menang.

Baca juga: Ridwan Kamil Perintahkan Wagub Jabar Kumpulkan Ratusan Kiai Terkait Polemik Ponpes Al-Zaytun

"Mereka sebenarnya dididik untuk menjadi seorang negarawan bukan agamawan. Maka tidak heran di Al-Zaytun ibadah pakai jas, pakai dasi," ucap dia.

Tidak hanya itu, Ponpes Al-Zaytun juga merubah kalimat Syahadat. Syahadat yang mereka ucapkan, kata Ken, bukan Tiada Tuhan Selain Allah, melainkan tidak ada negara selain negara Islam.

Lanjut dia, negara di luar negara Islam, menurut pemahaman Ponpes Al-Zaytun adalah kafir.

Semua itu, kata Ken Setiawan ada di hidden kurikulum yang diajarkan di ponpes setempat.

"Kalau Kemenag melihat kurikulumnya memang tidak ada yang aneh. Tapi kalau melihat hidden kurikulumnya ini adalah sebuah gerakan intelejen," ujar dia.

Pada kesempatan itu, Ken Setiawan kembali meminta agar MUI dan Kemenag bisa membuka hasil penelitian lalu dan segera membuat fatwa bagi Ponpes Al-Zaytun.

"Gerakan-gerakan yang dilakukan Al-Zaytun ini adalah gerakan bawah tanah dan ini berbahaya sekali," ujar dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sederet Kejanggalan Ajaran Ponpes Al-Zaytun Dibongkar Mantan Pengurus, Minta MUI Lakukan Ini

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved