Jumat, 3 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

5 Fakta Terduga Teroris di Banyuwangi: Pemilik PKBM, Punya 972 Murid hingga Dibidik Sejak 2015

Berikut sederet fakta soal SN, terduga teroris asal Banyuwangi. Punya lembaga PKBM dan 972 murid hingga telah dibidik sejak 2015.

TribunJatim.com
SN ternyata memiliki lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). PKBM tersebut bernama PKBM At-Taubah yang lokasinya di Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi. - Berikut 5 fakta soal SN. 

"Yang sekolah di PKBM bukan orang-orang yang menganggur. Mereka ada yang sambil momong anak, momong cucu, bekerja," ujar Nuri, Senin (5/6/2023).

Terduga Teroris, SN, di Banywangi Diringkus Densus 88, ternyata seorang pengacara
Terduga Teroris, SN, di Banywangi Diringkus Densus 88, ternyata seorang pengacara (TribunJatim.com)

Nuri menjelaskan, PKBM At-Taubah menggelar kegiatan belajar mengajar secara online dan offline.

Proses kegiatan mengajarnya, lanjut Nuri, dilakukan secara berkelompok.

3. Seorang Pengacara

Selain memiliki lembaga PKBM At-Taubah, SN juga diketahui merupakan seorang pengacara.

Ia bahkan pernah mendampingi korban kekerasan seksual pada 2022 lalu.

4. Sering Pajang Foto Bareng Pejabat

SN juga dikenal aktif di media sosial. Akun media sosial pribadi maupun lembaganya sering mengunggah dokumentasi kegiatannya, dilansir Kompas.com.

Ia juga memiliki banyak jaringan dan kerap menjadi pengurus organisasi, serta aktif di berbagai kegiatan sosial.

Tak hanya itu, SN kerap mengunggah foto kedekatannya dengan para aktivis dan pejabat pemerintah setempat.

Pejabat yang pernah foto bersama SN di antaranya yakni Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, Muhamad Lutfi.

Baca juga: Sosok ES, Terduga Teroris di Tulungagung yang Ditangkap Tim Densus 88, Diduga Pernah ke Yaman

5. Dibidik Sejak 8 Tahun Lalu

Meski sempat berfoto bersama Lutfi, SN ternyata pernah masuk dalam pemantauan di Bakesbangpol pada 2015 lalu.

Saat itu, Bakesbangpol Banyuwangi membidik SN karena ada gerak-gerik yang mencurigakan.

"Yang bersangkutan sudah masuk pemantauan kami sejak 2015," ujar Lutfi, Senin, dikutip dari Kompas.com.

Dijelaskan Lutfi, pantauan itu berupa kemungkinan indikasi SN masuk ke ranah yang membahayakan keutuhan NKRI.

Kendati demikian, ia tak merinci ranah mana yang dimaksud.

"Sepengetahuan kami sudah selesai, tapi mungkin ada catatan khusus yang kami juga enggak tahu," tandasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyuwangi.com/Aflahul Abidin, Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved