Penangkapan Terduga Teroris
5 Fakta Terduga Teroris di Banyuwangi: Pemilik PKBM, Punya 972 Murid hingga Dibidik Sejak 2015
Berikut sederet fakta soal SN, terduga teroris asal Banyuwangi. Punya lembaga PKBM dan 972 murid hingga telah dibidik sejak 2015.
TRIBUNNEWS.COM - Tim Densus 88 Antiteror menangkap terduga teroris di Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (3/6/2023).
Terduga teroris berinisial SN itu diketahui merupakan seorang pengacara.
Tak hanya itu, ia juga pemilik dari lembaga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At-Taubah.
Setelah ditangkap, terungkap sejumlah fakta mengenai SN, terduga teroris di Banyuwangi.
Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta-fakta terkait SN:
1. Pemilik Lembaga PKBM
Baca juga: Sosok SN, Terduga Teroris yang Ditangkap Tim Densus 88 di Banyuwangi, Bekerja Sebagai Pengacara
Mengutip TribunBanyuwangi.com, SN merupakan pemilik lembaga PKBM At-Taubah.
Lokasi lembaga itu bersatu dengan tempat tinggalnya di Susukan Kidul, Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi.
PKBM tersebut memiliki beberapa kegiatan di antaranya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), program Paket A, B, C, serta life skill.
"Beliau punya PKBM lembaga pendidikan pusat kegiatan belajar masyarakat."
"Punya semacam tapas, taman pendidikan anak sholeh," kata Kepala Desa Gladag, A Haidir Sidqi.
2. Punya 927 Murid
Dikutip dari Kompas.com, PKBM At-Taubah milik SN itu mempunyai 927 siswa.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Banyuwangi, Nuriyatus Sholeha.
Pada tahun ini, sebanyak 429 siswa akan lulus ujian Paket, A, B, dan C.
"Yang sekolah di PKBM bukan orang-orang yang menganggur. Mereka ada yang sambil momong anak, momong cucu, bekerja," ujar Nuri, Senin (5/6/2023).

Nuri menjelaskan, PKBM At-Taubah menggelar kegiatan belajar mengajar secara online dan offline.
Proses kegiatan mengajarnya, lanjut Nuri, dilakukan secara berkelompok.
3. Seorang Pengacara
Selain memiliki lembaga PKBM At-Taubah, SN juga diketahui merupakan seorang pengacara.
Ia bahkan pernah mendampingi korban kekerasan seksual pada 2022 lalu.
4. Sering Pajang Foto Bareng Pejabat
SN juga dikenal aktif di media sosial. Akun media sosial pribadi maupun lembaganya sering mengunggah dokumentasi kegiatannya, dilansir Kompas.com.
Ia juga memiliki banyak jaringan dan kerap menjadi pengurus organisasi, serta aktif di berbagai kegiatan sosial.
Tak hanya itu, SN kerap mengunggah foto kedekatannya dengan para aktivis dan pejabat pemerintah setempat.
Pejabat yang pernah foto bersama SN di antaranya yakni Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Banyuwangi, Muhamad Lutfi.
Baca juga: Sosok ES, Terduga Teroris di Tulungagung yang Ditangkap Tim Densus 88, Diduga Pernah ke Yaman
5. Dibidik Sejak 8 Tahun Lalu
Meski sempat berfoto bersama Lutfi, SN ternyata pernah masuk dalam pemantauan di Bakesbangpol pada 2015 lalu.
Saat itu, Bakesbangpol Banyuwangi membidik SN karena ada gerak-gerik yang mencurigakan.
"Yang bersangkutan sudah masuk pemantauan kami sejak 2015," ujar Lutfi, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Dijelaskan Lutfi, pantauan itu berupa kemungkinan indikasi SN masuk ke ranah yang membahayakan keutuhan NKRI.
Kendati demikian, ia tak merinci ranah mana yang dimaksud.
"Sepengetahuan kami sudah selesai, tapi mungkin ada catatan khusus yang kami juga enggak tahu," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBanyuwangi.com/Aflahul Abidin, Kompas.com/Rizki Alfian Restiawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.