Dinsos Temukan Remaja LGBT di Wonogiri, Psikolog: Disebabkan Lingkungan dan Masalah Hormon
Berikut ini tanggapan psikolog soal temuan komunitas LGBT yang berisikan remaja di Wonogiri, Jawa Tengah
Cara mengantisipasi antara lain dengan berkonsultasi dengan tenaga profesional.

Baca juga: LGBT Tidak Bisa Ditangkap di Indonesia, Begini Penjelasan Mahfud MD
Kata Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa
Romy Novrizal, dokter spesialis kesehatan jiwa RSUD dr Soediran Mangun Sumarso mengatakan, penanganan LGBT bisa dilakukan dengan dua cara.
Dua cara tersebut yakni secara psikologi atau klinis.
"Semisal karena hormon, bisa dilakukan terapi hormon. Sementara jika karena faktor luar, bisa dilakukan cognitive behavioral therapy (CBT)," jelasnya.
Forum Anak Wonogiri Tak Kaget
Forum Anak Wonogiri pun ikut mengomentari temuan tersebut.
Abit Fadhillah Ramadhani selaku Ketua Forum Anak Wonogiri mengatakan, pergaulan anak saat ini bisa sangat bebas.
Ia juga mengaku tak kaget atas temuan tersebut.
"Untuk fenomena LGBT sendiri, kita sudah harus menyadari bahwa selalu ada kemungkinan untuk terjadi kasus seperti itu," kata Abit, kepada TribunSolo.com.
Meski begitu, ia mengatakan harus ada perlu pengecekan tentang kebenarannya.
"Namun hal tersebut memang masih perlu dicek kebenarannya. Mungkin bisa saja karena mereka merasa bercanda mengenai hal tersebut dan dianggap wajar-wajar saja. Atau mereka merasa keren apabila mendukung LGBT," kata Abit.
Ia juga menyebut, salah satu hal yang bisa mempengaruhi adanya LGBT adalah pengaruh internet.
Di sosial media, banyak yang pro dan kontra akan adanya LGBT, yang mana beberapa kubu pro LGBT menilai sebagai orang yang open minded karena menerima perbedaan.
Baca juga: Mahfud MD Luruskan Pernyataannya soal LGBT Kodrat: Yang Bilang Begitu Itu DPR
"Padahal hal tersebut (open minded) memiliki ranah berbeda dengan fenomena LGBT," kata dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.