Kamis, 2 Oktober 2025

Mayat Dimutilasi dan Dicor di Semarang

Fakta Baru Kasus Mutilasi di Semarang, Korban Dibunuh Pakai Linggis dan Dimutilasi jadi 4 Bagian

Polisi telah melakukan olah TKP kasus mutilasi di Tembalang, Semarang. Korban diduga dibunuh pakai linggis dan jasadnya dimutilasi jadi 4 bagian.

Editor: Abdul Muhaimin
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf, ist
Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Proses olah TKP telah dilakukan dan terungkap tubuh korban dimutilasi menjadi 4 bagian. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pemilik usaha isi ulang galon di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah ditemukan tewas di dalam rukonya, Senin (8/5/2023).

Jasad korban dicor di dalam ruko dengan kepala dan badannya terpisah.

Korban yang bernama Irwan Hutagalung (53) diduga telah meninggal tiga atau empat hari sebelum jasadnya ditemukan.

Lokasi pembunuhan di depot isi ulang dan gas elpiji Jalan Mulawarman, Tembalang, kini masih masih dipagari garis polisi.

Baca juga: Kesaksian Pemilik Toko yang Disewa Irwan Hutagalung Korban Mutilasi yang Dicor di Semarang

Lokasi pembunuhan hanya berjarak 1 kilometer dari kantor Polsek Tembalang.

Tampak pikap putih pelat H9824DA dan motor bebek pelat H4600SM terparkir di depan usaha tersebut.

Beberapa galon kosong masih tertata rapi di tempat usaha tersebut.

Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara hari ini, Selasa (9/5/2023).

Hasilnya, korban diketahui dianiayai pakai linggis hingga meninggal dunia.

"Hasil olah TKP sementara, sebelum dicor, korban dianiaya hingga meninggal dunia dengan menggunakan linggis," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar.

Menurut Irwan, korban sebelum dicor oleh pelaku dimutilasi menjadi empat bagian.

Baca juga: Sosok Irwan Hutagalung, Korban Mutilasi yang Mayatnya Dicor, Pemilik Usaha Isi Ulang Air Minum

Rincian, kedua tangan dari kepala dan badan.

"Menjadi empat bagian, kepala, dua tangan dan badan," bebernya.

Dijelaskan, korban diduga kuat dibunuh dan dimutilasi setidaknya pada Kamis (4/5/2023) malam atau Jumat (5/5/2023) dinihari.

Hal itu merujuk terhadap keterangan para saksi yang masih melihat aktivitas korban pada Kamis (4/5/2023) sore.

Kemudian pada keesokan harinya atau Jumat (5/5/2023) korban sudah tidak terlihat sampai Senin (8/5/2023).

Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Mayat ditemukan dicor di Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. (KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf)

Polisi masih menyelidiki apakah ada barang berharga milik korban yang hilang.

"Alat komunikasi (handphone) milik korban sudah diamankan," katanya.

Pihaknya kini masih memeriksa beberapa saksi untuk dimintai keterangan.

Dalam upaya pengungkapan kasus ini Polrestabes Semarang bekerja sama dengan Polda Jateng.

"Kami sudah olah TKP, barang bukti sudah dikumpulkan, dan pemeriksaan saksi-saksi, semoga tim gabungan dengan Polda Jateng segera mengungkap pelaku," tandasnya.

Baca juga: Mayat Terbungkus Karung di Tegal Bukan Korban Mutilasi, Tapi Kematiannya Tergolong Sadis

Diduga Dibunuh Karyawan

Meski polisi belum mengungkap pelaku kasus ini, tapi pemilik ruko menduga korban dibunuh oleh karyawannya.

Pemilik ruko, Ismiati menjelaskan korban memiliki seorang karyawan bernama Husen.

Kecurigaan itu muncul karena Husen pamit pulang ke Banjarnegara, Jawa Tengah pada Sabtu (6/5/2023) malam.

Husen pamit pulang dan menyerahkan kunci ruko ke karyawan korban yang lain bernama Yuli.

"Terus kemarin malam Minggu, pembantunya Pak Iwan yang namanya Husen menyerahkan kunci ke Yuli. 'Bu, ini kuncinya Pak Iwan saya mau pulang ke Banjarnegara'," ujar Ismiati, Senin (8/5/2023), dikutip dari TribunJateng.com.

Ia tidak mengetahui alasan Husen pulang ke Banjarnegara, namun kuat dugaan ada hubungannya dengan kasus pembunuhan.

Diduga korban sudah meninggal tiga atau empat hari sebelum jasadnya ditemukan.

"Husen naik travel, pulang ke Banjarnegara," tambahnya.

Ismiati mengungkap hubungan korban dengan Husen selama ini baik-baik saja, bahkan keduanya sering begadang di depan ruko.

"Ternyata juga tidak ada yang dengar ribut-ribut, padahal mereka biasanya melek sampai malam," imbuhnya.

(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved