Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa di Sumatera Barat

Peringatan Dini Tsunami di Mentawai Berakhir, Warga yang Mengungsi Diminta Kembali ke Rumah

Peringatan dini tsunami di Kepulauan Mentawai telah berakhir. Warga diminta untuk kembali ke rumah, namun harus tetap waspada adanya gempa susulan.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nuryanti
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Selain warga Kepulauan Mentawai, warga kota Padang juga berbondong-bondong menuju kawasan lebih tinggi seperti By Pass Kuranji di Kota Padang, setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat gempa Mentawai 7,3 SM, Selasa (25/4/2023) dinihari. 

Terjadi sembilan kali gempa susulan di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat setelah gempa utama berkekuatan M 6,9.

BMKG telah melakukan monitoring gempa dan mengungkap gempa susulan terbesar berkekuatan kekuatan M 5,0.

Awalnya diinformasikan gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai berkekuatan M 7,3, kemudian direvisi menjadi M 6,9.

Kepala BMKG, Dwikorita menjelaskan pusat gempa berada di kedalaman 29 kilometer.

Gempa M 7,3 Guncang Mentawai Sumbar hari ini, Selasa (25/4/2023) (kiri). Masyarakat mengungsi di kawasan By Pass Kuranji, Kota Padang, Sumbar (kanan).
Gempa M 7,3 Guncang Mentawai Sumbar hari ini, Selasa (25/4/2023) (kiri). Masyarakat mengungsi di kawasan By Pass Kuranji, Kota Padang, Sumbar (kanan). (Kolase Tribunnews.com: bmkg.go.id, TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Gempa tersebut termasuk ke dalam jenis gempa bumi dangkal.

Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan mengupdate informasi gempa dari BMKG.

Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Peringatan Dini Tsunami Berakhir

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan pada pukul 05.17 WIB status peringatan dini tsunami telah berakhir.

"Peringatan dini bukan dicabut, tapi diakhiri," paparnya.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Tsunami Akibat Gempa M7, 3 di Mentawai Telah Berakhir

Kepala Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi mengatakan gempa berlokasi di laut dengan jarak 177 Km barat laut Kepulauan Mentawai.

"Ini merupakan gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia."

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," jelasnya.

Menurutnya gempa bumi yang terjadi pada dini hari tersebut dirasakan di sejumlah daerah seperti Siberut, Mentawai, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Agam dan Padang.

Sebelumnya, banyak warga Kota Padang, Sumatera Barat yang mengungsi setelah merasakan gempa.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved