Kamis, 2 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Pamit Kerja ke Jawa, Pasutri Asal Lampung Jadi Korban Mbah Slamet di Banjarnegara, Pergi sejak 2021

Pasutri asal Lampung pamit bekerja ke Jawa sejak 2021. Namun, ternyata mereka jadi korban pembunuhan Mbah Slamet, dukun pengganda uang.

TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
TH alias Mbah Slamet (45) pelaku pembunuhan sadis di Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan berkedok sebagai dukun pengganda uang (kiri). Proses evakuasi jenazah korban Mbah Slamet (kanan). Pasutri asal Lampung pamit bekerja ke Jawa sejak 2021. Namun, ternyata mereka jadi korban pembunuhan Mbah Slamet. 

Tetapi, Sumy Hastry masih belum bisa memastikan jenis racun apa yang dipakai oleh Mbah Slamet.

"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," tandasnya.

Daerah Asal Para Korban

Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orangtua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). (TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI)

Baca juga: Ada Tiga Korban Mbah Slamet Dipendam dalam Satu Lubang, Sepasang Kekasih Dikubur Bareng

Empat dari 12 korban pembunuhan Mbah Slamet telah berhasil diidentifikasi hingga Rabu (5/4/2023).

Mereka adalah pasutri asal Lampung, Irsyad dan Wahyu Tri; Paryanto (54), warga Sukabumi, Jawa Barat; dan Mulyadi, warga Palembang, Sumatra Selatan.

Masih dikutip dari TribunJateng.com, korban pembunuhan Mbah Slamet ternyata berasal dari berbagai daerah.

Paryanto yang merupakan warga Sukabumi, dikubur di liang nomor satu.

Lalu, seorang korban laki-laki asal Gunungkidul, DI Yogyakarta, dikubur di liang nomor dua.

Di liang nomor tiga, ada dua korban asal Tasikmalaya berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Selanjutnya, ada dua korban laki-laki asal Jakarta yang dikubur di liang nomor empat.

Sementara, Mulyadi dan kekasihnya dikubur di liang nomor lima.

Kemudian, ada dua warga Yogyakarta di liang nomor enam.

Menurut Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi, ada 10 jenazah yang dikubur di lima liang, sementara dua jenazah di liang berbeda.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," ujarnya, Rabu.

Kasus pembunuhan yang dilakukan Mbah Slamet ini terungkap setelah anak Paryanto melaporkan ayahnya hilang.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved