Sosok Sopir Bupati Kuningan yang Jadi Tersangka Kecelakaan Maut, Dikenal Miliki Loyalitas Tinggi

TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian telah menetapkan Uus Kusmana (47) sebagai tersangka dalam kecelakaan maut di Jl RE Martadinata, Kecamatan Sindang Agung, Kabupaten Kuning, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).

Uus merupakan Sopir dari Bupati Kuningan H Acep Purnama.

Ketua Fraksi PDIP DPRD Kuningan, Dede Sambada menceritakan sosok Uus.

"Pak Uus sebelum menjadi sopir bupati sekarang, sebelumnya itu dengan saya. Apalagi beliau masih ada kaitan saudara juga," kata Dede dikutip dari TribunCirebon.com, Rabu (5/4/2023).

Dede juga mengatakan, sebelumnya Uus sempat bekerja dengan seorang pengusaha.

"Iya, sebelum bareng dengan saya, untuk menjadi sopir pribadi. Pak Uus itu pernah bekerja di saudara saya (pengusaha). Hal itu terjadi sekitar tahun 2005, hingga dia bantu dan ikut menyukseskan saya di masa pencalegan 2009 lalu," kata Dede.

Setelah dengan Dede, Uus kemudian menjadi sopir Bupati.

Baca juga: Keluarga Korban Kecelakaan Mobil Dinas Bupati Kuningan Terima Santunan Jasa Raharja

"Beliau (Uus Kusmana) ini menjadi sopir. Nah, dalam perjalanan waktu atau sekitar 2013, Pak Uus ini memilih pamit dan bergabung menjadi sopir pak Bupati," lanjut Dede.

Uus, dikatakan Dede, merupakan seorang dengan loyalitas tinggi.

"Selain itu, Pak Uus ini. Orangnya Hampang birit (mau disuruh kemana pun). Seperti sewaktu beliau menjadi sopir saya, setiap perjalanan keluar kota. Saya selalu nyaman hingga sering tertidur dalam perjalanan dan tahu- tahu, sudah datang di tempat tujuan saja," cerita Dede.

Cerita Bupati

Kecelakaan yang terjadi di Desa Sindangagung, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Senin (3/4/2023) tersebut, menelan tiga korban.

Dua korban jiwa dan satu orang mengalami luka berat.

"Benar itu mobil yang ditumpangi oleh Bupati dan dikemudikan oleh sopir berinisial UK, info awal karena mengantuk," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (3/4/2023). 

Acep, Bupati Kuningan juga diketahui telah melakukan pengurusan terhadap pasangan suami istri yang meninggal usai ditabrak.

Ia pun langsung mendatangi Polres Kuningan.

Baca juga: Kecelakaan Mobil Dinas Bupati Kuningan, Polisi Menduga Sopir Lalai, Sebut Kondisi Jalan Relatif Baik

"Sebelumnya saya mohon maaf dengan peristiwa kejadian kecelakaan maut siang sekitar jam 2," kata Acep, dikutip dari TribunCirebon.com.

Ia juga menyampaikan bela sungkawa terhadap keluarga korban.

"Atas kejadian kecelakaan siang tadi, kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Kuningan, terutama kepada keluarga korban. Kami sampaikan turut berdukacita sedalam - dalamnya," kata H Acep Purnama seraya mengklaim usai melakukan takziah ke rumah duka tadi.

Ia juga menegaskan, akan menanggung semua biaya kebutuhan anak dari keluarga yang meninggal.

"Kami akan menanggung semua kebutuhan anak-anak almarhum dan almarhumah. Ada tiga anak dari pasangan suami-istri meninggal tadi. Mereka ada lagi belajar di SMA, SMP dan ada anak kecil yang masih PAUD," katanya.

Sebelumnya, Acep menceritakan, bahwa ia tak begitu mengetahui bagaimana kejadian tersebut.

"Kami baru sadar mengalami kecelakaan. Nah, saat di lokasi kejadian dan ketika saya turun dari mobil. Itu korban sudah tergeletak dan saya sempat minta bantuan, menelpon kemana-mana," kata Acep.

Baca juga: Kondisi Terkini Acep Purnama, Bupati Kuningan yang Terlibat Kecelakaan di Sindang Agung

Ia juga meminta tolong warga untuk ikut mengevakuasi korban.

"Selain korban tergelatak dan saya sudah minta tolong kemana-mana. Ada orang di lokasi, memberitahu bahwa ada korban lain di kolong mobil. Dari situ, saya melihat benar korban tergeletak juga," ungkap Acep Purnama bercerita kepada orang tua korban kecelakaan maut saat di rumah duka.

Mengutip TribunCirebon.com, ia juga menceritakan apa yang ia alami sebelum kejadian.

"Sebelum kejadian, sekitar jam 13.48 menit. Saya sempat komunikasi dan melihat mobil pengangkut alat berat itu berpapasan, sedang mobil pengangkut alat berat akan menuju ke lokasi bencana di Kecamatan Ciwaru," ujarnya.

Tak lama setelah itu, ia dan ajudannya tertidur.

"Dari antara waktu tadi, saya ngantuk dan tidur. Ketiduran ini pun dilakukan sama oleh ajudan saya. Nah, mungkin sopir juga ngantuk hingga terjadi peristiwa tersebut," ujarnya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunCirebon.com, Ahmad Ripai)