Kamis, 2 Oktober 2025

Dukun Sadis di Banjarnegara

Fakta Dukun Sadis di Banjarnegara: Korban Diajak Ritual sebelum Eksekusi, Partner Digaji Rp5-10 Juta

Inilah kabar terbaru soal dukun pengganda uang yang juga bunuh korbannya di Banjarnegara, Jawa Tengah.

TRIBUNBANYUMAS.COM/PERMATA PUTRA SEJATI
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orang tua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023). Berikut fakta-fakta dari Mbah Slamet sang dukun sadis. 

"BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang."

"BS inilah yang mempertemukan korban ke Slamet," imbuh dia.

Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah)
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah) (Dok Polda Jawa Tengah)

Baca juga: Ketika Mbah Slamet Lupa Siapa Saja Korban yang Dibunuhnya hingga Peran BS Sebagai Perantara

Tohari atau Slamet ini tega membunuh para korban karena membutuhkan uang mereka.

Setelah mendapatkannya, uang tersebut lantas digunakan untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari.

"Uangnya untuk membayar utang dan kebutuhan sehari-hari," tutur Tohari.

Ritual Maut

Tohari menceritakan, sebelum ia membunuh, korban akan diajak ritual.

Ritual dimulai pukul 19.30 WIB.

"Prosesi ritual sekitar satu jam. Ritualnya cuma ngobrol-ngobrol saja," tuturnya, dikutip dari TribunBanyumas.com.

Ia mengajak para korban ke lokasi ritual dengan menggunakan kendaraan tersangka.

Hal tersebut untuk meninggalkan jejak.

Sosok Slamet Tohari atau mbah slamet Dukun Pengganda Uang dan Pencabut Nyawa dari Banjarnegara
Dukun pengganda uang Banjarnegara Tohari alias Mbah Slamet, dihadirkan polisi di lokasi penemuan 12 mayat di kebun singkong milik orang tua Tohari di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kecamatan Banjarnegara, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Diduga Bunuh 12 Orang, Mbah Slamet Beraksi Sejak Dua Tahun Lalu

"Jadi, (korban) ke tempat saya naik bus. Kalau korban bawa kendaraan, tidak berani, akan ketahuan," kata dia.

Korban lalu diberikan minuman yang sudah dicampuri potasium dan obat penenang.

Setelah korban meminum cairan tersebut, kata Tohari, korban hanya muntah sedikit.

"Korban hanya muntah sedikit, lalu tidak terasa apa-apa," imbuhnya.

Tohari lantas menguburkan korban setelah dipastikan benar-benar mati.

"Jadi, korban dikubur setelah betul-betul mati. Kalau belum, ya tidak bisa dikubur," akunya.

(Tribunnews.com, Renald)(TribunBanyumas.com, Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved