5 Fakta Bocah Tewas Dianiaya Ibu Kandung di Jambi, Pelaku Kesal Wajah Korban Mirip Mantan Suami
Berikut fakta-fakta kasus bocah tewas dianiaya ibu kandungnya di Jambi. Motif pelaku kesal wajah korban mirip ayahnya.
TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang bocah tewas dianiaya ibu kandungnya sendiri terjadi di Kabupaten Merangin, Jambi.
Dilaporkan korban berinisial Dp berumur 5 tahun, sementara pelakunya bernama Winda (34).
Keduanya diketahui tinggal di Kelurahan Pasar Atas Bangko, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin.
Adapun motif pelaku menganiaya anak kandungnya karena faktor ekonomi.
Selain itu, Winda kesal gara-gara Dp memiliki wajah mirip dengan sang ayah atau mantan suami dari Winda.
Berikut fakta-fakta kasus bocah tewas dianiaya ibu kandungnya di Jambi dihimpun dari TribunJambi.com, Selasa (28/2/2023):
1. Awal kasus
Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi 19 Adegan Kasus Instruktur Senam Bunuh Suami di Ngawi Jawa Timur
Kasus bermula saat pelaku memukuli korban menggunakan gagang sapu pada Jumat (24/2/2023).
Kejadian tersebut diketahui tetangga pelaku yang kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.
Akibat perbuatan pelaku, korban menderita luka parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Namun takdir berkata lain, Dp mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Klonel Abundjani Bangko.
Sementara Winda diamankan Polres Merangin untuk dimintai keterangan.
2. Korban juga dibanting
Kapolres Merangin, AKBP Dewa Arinata menjelaskan, selain dipukul dengan gagang sapu, korban juga dibanting oleh ibu kandungnya.
Insiden tersebut bermula pada Jumat (24/2/2023) pagi sekira pukul 09.00 WIB.
Pelaku ketika itu menyuruh korban mengisi air ke dalam ember, namun karena asyik bermain korban tidak menuruti perintah ibunya.
Pelaku yang emosi lantas menganiaya korban hingga meninggal dunia.
"Winda bahkan membanting korban yang masih ke lantai sebanyak tiga kali dan membenturkan kepala korban tiga kali ke lantai," beber Dewa.

Baca juga: Motif Pelaku Bunuh Ibu Muda Pengusaha Ayam Goreng di Bekasi, Masalah Gaji dan Sakit Hati
3. Kondisi kejiwaan pelaku dites
Dewa menambahkan, pihaknya melibatkan tim psikolog untuk memeriksa kondisi kejiwaan pelaku.
"Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui motif dari pelaku pada saat melakukan penganiayaan terhadap korban," imbuhnya.
Informasi tambahan, Winda sendiri kini berstatus janda.
Ia membesarkan anaknya setelah berpisah dengan suaminya.
4. Polisi kejar pacar pelaku
Polisi kini sedang memburu pacar dari Winda bernama Patris Siswanto.
Dewa membeberkan, pihaknya membutuhkan keterangan dari Patris.
Lantaran saat kejadian, dirinya berada di TKP serta membawa korban ke rumah sakit.
Polisi juga akan mendalami Patris apakah ikut berperan menganiaya korban atau tidak.
Terlebih ia pergi ke luar daerah setelah Winda menganiaya Dp.
"Dari informasi terbaru, Patris saat ini sedang dalam perjalanan menuju Medan menggunakan Bus ALS," jelas Dewa.
Baca juga: Kronologi Lengkap Anggota Densus 88 Bunuh Sopir Taksi Online, Awalnya Habiskan Uang Kakak Rp 90 Juta
5. Motif pelaku

Belakangan terungkap, Winda mengalami depresi karena beban hidup.
Ia harus bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dengan sang anak.
"Tersangka Winda ini depresi, karena ekonominya sangat rendah, mengingat dia ini janda," kata Dewa.
Motif lain pelaku menganiaya Dp karena anaknya itu memiliki wajah mirip sang ayah.
"Korban ini mirip dengan ayahnya, yang merupakan mantan suami dari tersangka, sehingga tersangka kerap kesal ketika melihat korban," tegas Dewa.
Kini Winda sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Ia dijerat Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (PKDRT) dengan ancaman 15 tahun penjara.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJambi.com/Solehan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.