Senin, 6 Oktober 2025

Keluarga Jemaah Umrah yang Tersangkut Kasus Pelecehan Seksual di Saudi Pernah Kirim Surat ke Jokowi

Keluarga Muhammad Said sudah pernah berkirim surat ke Istana Negara terkait kasus pelecehan seksual

Editor: Erik S
dok pribadi
Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau memperlihatkan surat yang ditulis keluarga Muhammad Said, Selasa (24/1/2023). Surat tersebut ditandangani oleh ibu Muhammad Said, Biba dan dikirim pada 29 Desember 2022 yang ditujukan ke Presiden Jokowi 

Rosmini melanjutkan, MS sempat minta izin ke ibunya sebelum pergi ke dekat Kabah untuk mencium Hajar Aswad dan menyuruh ibu, nenek dan adik bungsunya untuk menunggu di dekat Hijir Ismail.

"Wajar kan di depan Kabah kita berdesak-desakan, namanya juga orang banyak.

Adik saya ini juga tidak sadar apakah dia pegang perempuan atau tidak tiba-tiba begitu saja ada dua polisi menyeret dia ke tempat sepi," bebernya.

Rosmini bersama suaminya kemudian menunggu rombongan keluarga termasuk MS di depan Makam Ibrahim sambil melaksanakan ibadah sunnah.

Rosmini mengaku mereka sekeluarga baru pertama kali melaksanakan ibadah umrh pada tahun 2022.

Dia mengira MS diamankan polisi karena memakai kain terjahit dengan kain ihram.

Baca juga: Kejagung: Kasus Rudapaksa dan Pelecehan Seksual Tak Bisa Dihentikan dengan Restorative Justice

Sebab, hal itu dilarang sehingga sekeluarga hanya permasalahan pakaian saja.

"Waktu sudah ambil umroh, adek saya itu sudah pakai celana atau kain yang terjahit tapi saya perhatikan dekat Ka'bah tidak ada laki-laki yang mendekat dengan kain terjahit, akhirnya dia pakai hi'ram tapi bercelana.

Dia tidak tahu kalau pakai celana dan kain ihram itu dilarang. Itu awalnya kenapa Adik saya ditahan dengan polisi tadinya saya pikir karena dia pakai celana dengan kain ihram," terangnya.

Setelah melaksanakan shalat sunnah, kata Rosmini, dirinya mendapatkan telpon dari keluarga di Indonesia memberitahukan jika MS ditahan di kantor polisi.

Dia sempat tidak percaya, lantaran dirinya baru sekitar 10 menit berpisah dengan adiknya.

"Saya tidak percaya karena dia bersama ibu saya baru 10 menit dia pergi dari tempat itu. 10 menit saya berpisah dan tiba-tiba ada telepon bilang MS ditangkap polisi.

Saya telepon dia tapi sudah tidak aktif. Jadi saya kembali ke hotel untuk mencari ustad yang membimbing saya dan meminta tolong untuk mencari MS," jelasnya.

Setelah kembali ke hotel, Rosmini bertemu dengan ustad pembimbing umroh dan menceritakan kejadian yang dialami oleh adeknya, MS.

Namun, ustad pembimbing umroh sempat tidak percaya jika polisi menangkap adeknya di depan Kabah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved