Mahasiswa Unhas Tewas Saat Diksar Mapala, Keluarga Minta Kasus Diusut dan Polisi Periksa 20 Saksi
Kasat Reskrim Polres Maros Iptu Slamet menyebutkan saat ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 orang panitia
Pihak keluarga Virendy Marjefy Wehantouw (18), meminta pihak kepolisian mengusut tuntas terkait kegiatan diksar Mapala 09 Unhas yang berujung maut.
"Jadi yang dilaporkan keluarganya itu bukan perihal pembunuhan atau kematian karena mereka mengaku sudah ikhlas menerima kematian korban dan menganggap sudah takdirnya," kata Kasat Reskrim Polres Maros, Kasat Reskrim Polres Maros, AKP Slamet, Rabu (18/1/2023).
Keluarga korban, kata dia hanya melaporkan perihal proses kegiatan diksar itu.
"Perlu kami tegaskan, keluarga korban hanya melaporkan mengenai proses kegiatan diksar itu. Mereka hanya menuntut pertanggungjawaban dari pihak panitia diksar yang diduga lalai dan lepas tanggung jawab," akunya.
Ia menyebutkan, dari penuturan keluarga korban, kata Iptu Slamet, memang terdapat luka pemeriksaan di Rumah Sakit Grestelina Makassar.
"Jadi awalnya pihak keluarga memang menduga ada kekerasan.
Setelah dibawa ke Rumah Sakit Grestelina, menurut penuturan keluarga, memang ada luka di bagian lutut dan juga tangan, namun dipastikan, itu adalah luka wajar sebagai pendaki," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Keluarga Virendy Minta Polisi Usut Tuntas Kegiatan Diksar Berujung Maut di Maros dan Kronologi Virendy Marjefy Mahasiswa Meninggal saat Diksar Versi Ketua Mapala 09 Teknik Unhas
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.