Kepala Sekolah yang Diduga Sering Bully Gurunya Ternyata Kerap Tunda Bayar Tenaga Honorer
Tak hanya lakukan perundungan ke guru, kepala sekolah di Nunukan juga kerap tunda gaji pengajar honorer
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Sekolah SDN 10 Sembakung, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Nunukan.
Kepala sekolah tersebut dilaporkan oleh guru-guru SDN 10 Sembakung karena sering melakukan perundungan atau bullying kepada tenaga pendidik di sekolahnya.
Selain itu, salah satu guru, Nurhayati juga mengungkapkan, gaji guru honorer kerap ditunda pembayarannya.
Nurhayati juga mengungkapkan, kepala sekolah yang sudah menjabat lima tahun tidak transparan dalam pengelolaan dana keuangan sekolah.
Ia membeberkan, dana BOS dikendalikan oleh kepala sekolah sendiri.
"Dana Bosreg, Dana Bosda, dan Dana (Bantuan Operasional Sekolah) BOS Afirmasi 2020. Dana tersebut sepenuhnya dikendalikan beliau sendiri.
Baca juga: Kepsek di Nunukan Dilaporkan ke Disdik karena Kerap Bully Guru-guru di Sekolahnya
"Penggunaan dana itu tidak transparansi sama sekali," ujarnya seperti yang diberitakan TribunKaltara.com.
Dinas Pendidikan Nunukan pun akan menelusuri kasus tersebut.
"Untuk masuk ke arah itu (dugaan penyimpangan anggaran BOS), kita juga masih telusuri. Intinya Kepala UPTD sudah ke lapangan. Kita menunggu laporan dulu, ucap Akhmad, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan.
Diketahui, Nurhayati juga menceritakan apa keburukan kepala sekolah yang dilakukan kepada guru-guru di SDN 10 Sembakung.
Kepala sekolah sering merundung dan menggertak para guru.
Baca juga: Nasib Kepala Sekolah yang Tampar Muridnya hingga Pingsan, Yayasan: Kami Berhentikan
Kepala sekolah juga tak segan menakuti para guru akan dimutasi bila tak sepemikiran dengannya.
"Untuk guru honorer diberhentikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bila ada guru honorer yang tidak sejalan, langsung diberhentikan." ucapnya.
Nurhayati mengatakan, kepala sekolah pernah mengeluarkan Surat Peringatan (SP) tanpa prosedur.
Tak hanya itu, Nurhayati juga pernah mendapatkan perlakukan tak mengenakkan.
Saat itu, ia memindahkan papan tulis yang kondisinya sudah tidak layak.
Baca juga: Belasan Siswi di Gresik Ditampar Kepala Sekolah, Sebagian Ada yang Jatuh Pingsan

Ia juga meminta solusi kepada para guru, termasuk kepala sekolah melalui grup WA.
"Tapi malah saya dibentak, dikatain guru bodoh sebanyak tiga kali sembari menunjuk wajah saya. Itu di hadapan teman-teman guru," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad juga sudah meminta Kepala Unit Pelaksana Teknik Dinas (UPTD) Kecamatan Sembakung untuk mengecek kasus tersebut.
"Kita menunggu laporan dari UPTD, bagaimana kondisi riil di lapangan," ujarnya.
Kompas.com mewartakan, Akhmad juga mengakan perlu adanya perngecekan untuk kasus tersebut, agar kebijakan yang dikeluarkan bisa tepat dan tidak merugikan siapapun.
"Kita masih lakukan evaluasi, tentunya akan ada perubahan nantinya," imbuhnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunKaltara.com, Febrianus Felis)(Kompas.com, Ahmad Dzulviqor)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.