Tabrakan Beruntun di Gresik Akibatkan Satu Pelajar Meninggal, Sopir Lupa Tidak Netralkan Mobil
Kronologi kecelakaan di kompleks makam Sunan Giri yang mengakibatkan satu pelajar meninggal. Korban meninggal karena tergencet kendaraan.
"Mobil sudah berhenti, namun saya lupa mobil tidak saya netralkan (perseneling tidak dalam posisi netral)," terangnya.
Bambang Suteja juga mengaku kaki kirinya sempat tersangkut pedal gas ketika turun sehingga mobil yang ia kemudikan meluncur maju.
"Ditambah saat saya hendak turun (dari mobil), kaki kiri saya nyangkut pedal gas. Akhirnya menabrak kendaraan di depannya,” pungkasnya.
Kondisi korban luka
Humas Rumah Sakit Semen Gresik, dr Tolib Bahasuan menjelaskan pasien korban luka yang dirawat di RS Semen Gresik hanya tiga orang.
Ia menambahkan satu korban sudah dibolehkan pulang dan satu korban lagi mengalami luka yang cukup parah sehingga dirujuk ke RS Soetomo Surabaya.
Baca juga: Kecelakaan di Bireuen Menewaskan Guru Ngaji dan Santri, Berawal Sepeda Motor Melaju Tak Terkendali
Korban yang mengalami luka parah bernama Kaeylia Dinda, mengalami patah tulang dibeberapa tempat.
"Trauma di perut, patah di paha, patah di rahang, pasien dirujuk di rumah sakit dr Soetomo karena ada beberapa tempat fraktur yang banyak itu," ungkapnya.
Sedangkan pasien yang masih di rawat di RS Semen Gresik bernama Elsa Yosephin, Mega Aura Lestari dan Putri Silvi Lambang Sari.
Tolib Bahasuan menjelaskan kondisi korban kecelakaan yang masih di rawat di RS Semen Gresik.
"Kondisinya baik tapi ada yang engkel kanan patah, ada yang engkel kiri patah, kemudian ada trauma di dada setelah diobservasi ada benturan di dada," terangnya.
Satu korban yang sudah dibolehkan pulang bernama Neifa Vizzela tidak mengalami masalah akibat benturan kecelakaan beruntun.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Hamzah Arfah) (TribunGresik.com/Willy Abraham)