Tabrakan Beruntun di Gresik Akibatkan Satu Pelajar Meninggal, Sopir Lupa Tidak Netralkan Mobil
Kronologi kecelakaan di kompleks makam Sunan Giri yang mengakibatkan satu pelajar meninggal. Korban meninggal karena tergencet kendaraan.
TRIBUNNEWS.COM - Tabrakan beruntun di Gresik, Jawa Timur mengakibatkan satu pelajar Mtsn 1 Kediri bernama Zahra Amira Syifa Sanjaya meninggal dunia.
Peristiwa ini terjadi di jalan menuju kompleks makam Sunan Giri, Desa Klangonan, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur pada Senin (26/12/2022) sekitar pukul 09.45 WIB.
Ketika kejadian korban dan teman-temannya sedang melakukan wisata religi bersama rombongan sekolah.
Korban bersama lima temannya berdiri disela-sela kendaraan yang sedang terparkir dan korban tergencet kendaraan karena terjadi tabrakan beruntun.
Korban mengalami luka parah di kepala dan dinyatakan meninggal dunia, sedangkan kelima temannya mengalami luka-luka.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Beruntun di Gresik, 6 Pelajar Tergencet, 1 Meninggal, Berikut Daftar Korban
Kronologi kejadian
Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan, Toyota Innova, Daihatsu Ayla dan bus DPRD Kota Surabaya.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik, Ipda Wiji mengatakan dalam kecelakaan ini ada satu korban meninggal dan 5 korban luka-luka.
"Korban meninggal dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina, lima orang luka-luka dibawa ke RS Semen Gresik," jelasnya dikutip dari TribunGresik.com.
Ipda Wiji menjelaskan penyebab utama kecelakaan ini adalah mobil Toyota Kijang Innova yang menabrak bagian belakang mobil Daihatsu Ayla ketika parkir.
Mobil Daihatsu Ayla kemudian menabrak bus DPRD Kota Surabaya yang ada di depannya.
Para korban tergencet karena sedang berada di antara mobil Daihatsu Ayla dan bus DPRD Kota Surabaya.
"Saat mobil Toyota Kijang Innova yang dikemudikan oleh Saudara Bambang mengambil haluan ke kiri dan bermaksud untuk parkir, pengemudi tidak memperhatikan arah depan dengan jelas dan tidak menjaga jarak aman, sehingga terjadi benturan," ungkapnya pada Senin (26/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kecelakaan Minibus dan Bus Pariwisata di Jalur Kuningan: Sopir dan Anak Berusia 7 Tahun Tewas
Pengakuan pengemudi mobil Toyota Innova
Pengemudi mobil Toyota Innova, Bambang Suteja (62), mengaku lupa menetralkan mobilnya sehingga mobil menabrak kendaraan yang terparkir di depannya.
"Mobil sudah berhenti, namun saya lupa mobil tidak saya netralkan (perseneling tidak dalam posisi netral)," terangnya.
Bambang Suteja juga mengaku kaki kirinya sempat tersangkut pedal gas ketika turun sehingga mobil yang ia kemudikan meluncur maju.
"Ditambah saat saya hendak turun (dari mobil), kaki kiri saya nyangkut pedal gas. Akhirnya menabrak kendaraan di depannya,” pungkasnya.
Kondisi korban luka
Humas Rumah Sakit Semen Gresik, dr Tolib Bahasuan menjelaskan pasien korban luka yang dirawat di RS Semen Gresik hanya tiga orang.
Ia menambahkan satu korban sudah dibolehkan pulang dan satu korban lagi mengalami luka yang cukup parah sehingga dirujuk ke RS Soetomo Surabaya.
Baca juga: Kecelakaan di Bireuen Menewaskan Guru Ngaji dan Santri, Berawal Sepeda Motor Melaju Tak Terkendali
Korban yang mengalami luka parah bernama Kaeylia Dinda, mengalami patah tulang dibeberapa tempat.
"Trauma di perut, patah di paha, patah di rahang, pasien dirujuk di rumah sakit dr Soetomo karena ada beberapa tempat fraktur yang banyak itu," ungkapnya.
Sedangkan pasien yang masih di rawat di RS Semen Gresik bernama Elsa Yosephin, Mega Aura Lestari dan Putri Silvi Lambang Sari.
Tolib Bahasuan menjelaskan kondisi korban kecelakaan yang masih di rawat di RS Semen Gresik.
"Kondisinya baik tapi ada yang engkel kanan patah, ada yang engkel kiri patah, kemudian ada trauma di dada setelah diobservasi ada benturan di dada," terangnya.
Satu korban yang sudah dibolehkan pulang bernama Neifa Vizzela tidak mengalami masalah akibat benturan kecelakaan beruntun.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Hamzah Arfah) (TribunGresik.com/Willy Abraham)