Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

UPDATE Pukul 18.00 WIB, Korban Meninggal Gempa Bumi Cianjur Jadi 61 Orang

Korban meninggal dunia gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat bertambah menjadi 61 orang, Senin (21/11/2022).

Editor: Wahyu Aji
Tribunnewsbogor/Naufal
Perkampungan di wilayah Cianjur porak poranda pasca dilanda gempa pada Senin (21/11/2022). 

"Di rumah sakit ga ada listrik, genset juga kena bencana,

Jadi operasi tidak bisa dilakukan," kata dia.

Para korban terpusat di tiga rumah sakit di Cianjur, dimana dua diantaranya RS Cimacan dan RS Bhayangkara.

Baca juga: Gempa Cianjur, Dua Pemain Asing Persikabo 1973 Absen Latihan: Dybal dan Lucas Ketakutan

Saat ini, Herman pun telah menginstruksikan pada para tenaga kesehatan di Cianjur Selatan untuk dikirim ke wilayah Cianjur Utara yang jadi lokasi terparah dalam musibah gempa bumi siang tadi.

"70 persen luka berat (yang di rumah sakit)," kata Herman.

Selain itu, Herman juga meminta bantuan dikirimkan para dokter ahli tulang.

Pasalnya, mayoritas warga yang luka mengalami patah tulang akibat tertimpa reruntuhan.

Saat ini, Herman menyebut pihaknya masih terus mendata para korban dan berusaha membuka akses menuju sejumlah wilayah yang terdampak gempa.

"Karena masih banyak titik yang terisolasi," kata Herman.

41 gempa susulan

BMKG merilis analisis Gempabumi yang dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21.10 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6.

Baca juga: Gempa Cianjur, Dua Pemain Asing Persikabo 1973 Absen Latihan: Dybal dan Lucas Ketakutan

BMKG pun menyatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,86° LS ; 107,01° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal yang diduga akibat aktivitas sesar Cimandiri.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono melalui siaran tertulisnya.

Gempabumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V - VI MMI ( Getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar). Garut dan Sukabumi IV - V MMI (Getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved