Jumat, 3 Oktober 2025

FAKTA Kapolsek di Kutai Barat Peras Warga Tak Mampu, Kronologi Kejadian hingga Nasibnya Kini

Kapolsek Jempang Iptu Sainal Arifin memeras warga tak mampu di Kutai Barat. Awalnya tuduh korban terlibat kasus narkoba.

TribunKaltim.co/Zainul
Kapolsek Jempang, AKP Sainal Arifin yang melakukan pemerasan kepada warga di Kampung Mancong, Kecamatan Jempang Kutai Barat sebelum dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan pemerasan kepada masyarakat kurang mampu. 

"Waktu itu mereka bilang kamu TO (Target Operasi) lama," ujarnya.

Kapolsek Jempang peras warga
Sosok Kapolsek Jempang, AKP Sainal Arifin yang melakukan pemerasan kepada warga di Kampung Mancong, Kecamatan Jempang Kutai Barat sebelum dicopot dari jabatannya karena diduga melakukan pemerasan kepada masyarakat kurang mampu.

Baca juga: FAKTA Oknum Polisi Coreti Mapolres Luwu, Sebut Tak Asal Bicara dan Akan Buktikan, Kini Dibawa ke RS

Meski tidak ditemukan barang bukti, Fahrial tetap ditahan polisi selama 3 malam di Kantor Polsek Jempang.

"Besoknya hanya si Agus yang dikirim ke Polres, Zainal sama aku tetap di Polsek itu selama 3 hari."

"Habis itu sore hari saya disuruh keluar, karena sudah diurus sama tante saya," terangnya.

Bebas dengan Uang Rp 10 Juta

Setelah keluar, Fahrial baru tahu dia bisa bebas karena keluarganya menyerahkan uang kepada polisi.

Hal itu dibenarkan oleh tante Fahrial, Imah.

Imah mengaku datang ke Polsek bersama ayah Fahrial, esok harinya setelah Fahrial ditangkap polisi.

Di Polsek, keduanya bertemu dengan Kapolsek Jempang, Iptu Sainal Arifin.

Kepada Imah, Kapolsek mengaku Fahrial masih dalam proses pemeriksan, namun tiak dijelaskan terkait masalah apa.

"Mereka bilang ngga ada barang (narkoba) cuma dibilang tangkap aja, dijelaskan masalahnya," jelas Imah.

Ilustrasi - Kapolsek Jempang Polres Kutai Barat, Iptu Sainal Arifin diduga melakukan pemerasan kepada warga kurang mampu.
Ilustrasi - Kapolsek Jempang Polres Kutai Barat, Iptu Sainal Arifin diduga melakukan pemerasan kepada warga kurang mampu. (Ist)

Baca juga: FAKTA Baru 3 Oknum Polisi Rampok Warga, Diduga Konsumsi Narkoba, Personel Lain Ikut Terseret

Imah kemudian menyerahkan uang senilai Rp 10 juta agar Fahrial tidak ditahan.

Serahkan Sarang Walet

Ternyata, uang yang disetor senilai Rp 10 juta itu tidak cukup.

Sarang walet milik keluarga korban pun diberikan demi membebaskan Fahrial.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved