Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
FAKTA Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan, Perintah Penembakan hingga Jatuhnya Gas Air Mata yang Berbeda
Rekonstruksi tragedi Kanjuruhan digelar pada Rabu (19/10/2022). Perintah penembakan hingga jatuhnya gas air mata yang berbeda dari video viral.
Komandan Kompi (Danki) 3 Brimob Polda Jatim AKP Has Darmawan memandu belasan orang anggota melakukan pengendalian massa suporter yang diperankan oleh polisi berseragam sipil.

Baca juga: 2 Putrinya Jadi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Devi Batalkan Autopsi Karena Kerap Didatangi Polisi
Sejumlah polisi yang melakukan pengendalian massa tampak memakai tameng pelindung dan tongkat.
Sementara beberapa orang anggota lainnya memegang senjata pelontar gas air mata.
Has Darmawan tampak berdiri di barisan paling belakang berupaya memandu sekaligus mengomandoi anggota yang telah bersiap melakukan pengendalian massa.
Sebelum itu, Has Darmawan berusaha melakukan upaya persuasif yaitu mengimbau sejumlah suporter di depannya untuk berhenti melakukan pelemparan benda-beda dan kembali ke tribune.
"Suporter tolong meninggalkan lapangan, jangan melempar, jangan melempar," katanya.
Pada adegan ke-16, anggota polisi yang dikomandoi Has Darmawan berhadapan dengan sejumlah massa yang mulai memasuki area tengah lapangan.
Saat itu, Has Darmawan dan anggotanya berada di sudut lapangan depan tribune 13 dan 14.
Mereka kemudian dilempari oleh suporter dengan batu dan kaca.
Has Darmawan dan anggotanya pun berupaya menghalau menggunakan tameng.
Kemudian, pada adegan ke-17, Has Darmawan bersama Komandan Peleton (Danton) memberikan imbauan persuasif kepada massa untuk berhenti melakukan pelemparan.

Baca juga: Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan: Jatuhnya Selongsong Peluru Gas Air Mata Jadi Sorotan
Namun, imbauan itu tak diindahkan oleh para suporter.
Selanjutnya, adegan ke-18, Has Darmawan mendengar adanya suara tembakan gas air mata pada sisi kiri di luar barisan anggota yang dikomandoinya.
Pada saat itu, Has Darmawan mulai memberikan intruksi terhadap tujuh orang anggotanya yang memegang senjata pelontar gas air mata bersiap melakukan penembakan.
Lalu, pada adegan ke-19, Has Darmawan mulai memberikan perintah melakukan penembakan gas air mata.