Jumat, 3 Oktober 2025

Dapat Warisan Rp 30 Juta, Pria Riau yang Pernah Dirawat di RSJ Belikan Bahan dan Alat Merakit Bom

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Riau Kombes Pol Asep Darmawan menyebut pelaku merakit bom dari tutorial yang tersedia di YouTube

Editor: Eko Sutriyanto
Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir
Pelaku Perakit Bom di Riau berinisial MN alias Ocu ternyata pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan selama 14 hari. 

"Motivasi MN ini (merakit bom), karena sering di-bully masyarakat, dikatakan, maaf, lusuh, gila, sehingga merasa kesal. Ia lalu termotivasi mencari di internet bagaimana cara untuk merakit bom," kata Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, saat ekspos kasus, Rabu (5/10/2022) siang.

Pelaku ini ternyata terungkap, jika masuk warung untuk makan, tak pernah bayar.

Beredar informasi, perakitan bom dilakukan karena latar belakang kisah asmara.

Namun mengenai alasan ini, Kombes Sunarto menyatakan masih mendalaminya.

Sejauh ini penyidik dari Ditreskrimum Polda Riau selaku pihak yang menangani perkara, belum menemukan indikasi ke arah sana.

MN ditangkap Tim Ditreskrimum Polda Riau di rumah kontrakannya di Dusun Sei Bangkar, RT 041 RW 011, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Inhu, Provinsi Riau.

Kombes Sunarto mengatakan, aksi pelaku dalam merakit bom, bermula pada Mei 2022 lalu.

Ketika itu ia memesan dan membeli secara online bahan-bahan peledak, seperti pupuk KNO3, belerang, arang, dan timer.

Setelah 5 dipesan, barang tersebut datang dengan diantar kurir ke rumah pelaku. Barang-barang itu lantas disimpan oleh pelaku di dalam kamar rumahnya.

Barulah pada akhir bulan September 2022, pelaku mulai mencoba-coba merakit dan mencampurkan semua bahan peledak tersebut ke dalam wadah ember.

Setelah tercampur merata, bahan itu lalu dimasukkan pelaku ke dalam botol bekas dan membakarnya.

Pada percobaan tersebut, ternyata bunyi yang dihasilkan tidak begitu kuat. Pelaku pun merasa tidak puas.

Pelaku lalu mencoba kembali merakit dan mencampurkan bahan peledak yang juga dimasukkan ke dalam botol.

Bedanya, pada percobaan yang kedua ini, pelaku menggunakan kabel.

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Kabul Afghanistan Tewaskan 35 Orang, Sebagian Besar Korban adalah Perempuan

Satu sisi ujung kabel, ia masukkan ke dalam botol sehingga menyentuh bahan peledak.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved