Merasa Diperlakukan Diskriminatif, Anak Mensos Risma Luapkan Kemarahan, Ini Duduk Perkaranya
Semua bermula saat Fuad bersama Erra Masita Maharani, sang istri, mengajak anaknya mengunjungi tempat bermain anak di Surabaya.
Pada 2015, Fuad Bernardi menikahi gadis asal Lamogan bernama Erra Masita Maharani.
Dari pernikahan itu, alumnus SMAN 5 Surabaya dikaruniai dua anak, perempuan dan laki-laki bernama Gwen dan Luigi.
Selain itu, dia juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Surabaya Digital Game.
Selain aktif di Karang Taruna, Fuad juga memiliki usaha kafe bernama Bober Cafe.
Diakui oleh sang ibunda, Tri Rismaharini, ia mengaku tak mengetahui sang anak memiliki usaha bisnis cafe.
Baca juga: Menteri Risma Dorong Distribusi Bantuan Pangan Non Tunai Diantar Langsung ke Rumah Penerima
Dia hanya mengetahui bahwa Fuad sudah mandiri yang dibuktikan berani berbisnis sejak SMA.
Sebagai anak sulung , Fuad cukup sering memanfaatkan momentum saat sang ibu yang menjabat sebagai wali kota untuk blusukan mulai dari tokoh masyarakat hingga ke kaum milenial.
Saat Risma menjadi Mensos, Fuad juga kerap mengikuti ibunya berkunjung ke sejumlah wilayah.
Pada tahun 2019 lalu, Fuad putra Sulung Wali Kota Risma sempat diperiksa penyidik Polda Jatim di kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng, Surabaya pada Selasa (26/3/2019).
Dia diperiksa terkait perizinan proyek basement Rumah Sakit Siloam yang disebut menjebabkan amblesnya Jalan Gubeng Surabaya sedalam kurang lebih 10 meter pada 17 Desember 2018 lalu.
Polisi memeriksa Fuad karena namanya disebut sejumlah saksi yang sudah diperiksa dalam kasus amblesnya sebagian Jalan Raya Gubeng November 2018 lalu.
Namun dari hasil penyidikan, Fuad dipastikan tidak terlibat dalam perizinan proyek basemant Rumah Sakit Siloam yang membuat jalan ambels pada 17 Desember 2018 lalu.
Saat Pilkada Surabaya 2020, Fuad memberikan dukungan penuh kepada Eri Cahyadi yang saat itu masih menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya.
Di tahun 2021, Fuad memberanikan diri untuk mendaftar seleksi direktur pelayanan PDAM Surabaya tersebut untuk menyumbangkan tenaga dan pikirannya bagi perkembangan serta kepentingan masyarakat luas.
Namun, Fuad gagal masuk seleksi pendaftaran tersebut pada aturan pembatasan usia minimal 35 tahun.
Sebagian ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Sosok Fuad Benardi Putra Mensos Risma Mengaku Anaknya Diusir dari Tempat Bermain di Surabaya