Kali Pepe Land: Wisata Ramah dan Murah bagi Wisatawan hingga UMKM
Wisata baru Kali Pepe Land menjadi daya tarik sendiri bagi warga Soloraya, Jawa Tengah, termasuk adanya Pasar Tumpah yang bermanfaat bagi UMKM.
Dirinya menjajakan jajanan pasar khas Solo, yakni lenjongan, yang ia produksi sendiri di rumah.
Saat hari biasa Agus menjajakan lenjongan di Pasar Kleco, Solo, sedangkan untuk hari Minggu di Kali Pepe Land.
“Setiap hari saya jualan lenjongan ini, dan mulai produksi dari jam 2 malam, saya masak sendiri sama istri di rumah,” kata Agus.
Ragam kudapan yang terbuat dari singkong dan beras ketan yang dijual Agus cukup banyak, ada lopis, tiwul, gendar, grontol, gethuk, ketan, cenil, klepon, dan sawut.
Dan tidak lupa yang membuat lebih nikmat, siraman gula merah cair dan taburan kelapa parut di atasnya.
Kudapan manis dengan tekstur yang kenyal tersebut disajikan dengan bungkus beralaskan daun pisang.
“Satu porsi Rp5.000, jualan setiap Minggu di Pasar Tumpah Kali Pepe Land ini biasanya laku 100 sampai 150 porsi,” terang Agus.
Untuk omzet, Agus bisa mengantongi rata-rata Rp200 ribu per hari saat berjualan lenjongan di Pasar Kleco.
Sedangkan omzet yang didapatkannya saat berjualan di Kali Pepe Land mencapai Rp500 ribu hingga Rp700 ribu, dan saat ramai bisa mencapai Rp1 juta per hari Minggu saja.
“Dapat membantu mengembangkan UMKM kecil tentunya,” pungkasnya.
Berkah untuk Sri, si pengrajin batik perca

Bukan hanya kuliner, Pasar Tumpah Kali Pepe Land juga menjadi ruang eksis bagi UMKM kerajinan tangan.
Termasuk bagi Sri Hartati (59), warga Kampung Sukomulyo, Kadipiro, Surakarta, sang pengerajin batik perca.
Wanita paruh baya tersebut ditemani sang suami, berdagang hasil karyanya.
Kain batik perca ia sulap menjadi topi, alas kaki, tas, tempat tisu, hingga pouch kecil.