Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Periksa 6 Saksi terkait Bentrok PSHT dan Warga Malang

Kepolisian telah periksa 6 orang saksi atas kejadian bentrok antara rombongan konvoi motor PSHT dan warga Malang yang terjadi pada Minggu (7/8/2022).

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Istimewa
Bentrokan antara rombongan PSHT dan warga Malang (kiri). Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang menjadi lokasi bentrok antara rombongan perguruan pencak silat dan warga (kanan). Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, sebanyak 6 orang saksi telah diperiksa atas kejadian bentrok antara PSHT dan warga Malang. 

Berikut kronologi bentrokan PSHT yang dikutip dari Surya Malang

Pada Minggu (7/8/2022) sekitar pukul 03.30 WIB kurang lebih 100 orang konvoi dengan kendaraan bermotor melewati Jalan Sudanco Supriadi.

Rombongan PSHT itu berjalan dari arah selatan ke utara, sambil menggeber-geber sepeda motor.

Warga sekitar pun merasa terganggu dengan aski konvoi yang dinilai rusuh itu.

Kemudian warga pun memberikan teguran rombongan itu. 

Namun rombongan konvoi tersebut justru tidak terima dan langsung memukuli salah seorang warga yang menegur.

Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang menjadi lokasi bentrok antara rombongan perguruan pencak silat dan warga.
Jalan Sudanco Supriadi, Kecamatan Sukun, Kota Malang yang menjadi lokasi bentrok antara rombongan perguruan pencak silat dan warga. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Mereka melempari warga serta rumah warga dengan paving.

Selain itu anggota rombongan juga mengacungkan senjata tajam (sajam) golok dan samurai.

Sajam tersebut juga diseretkan ke jalan seolah-olah menantang warga.

Dari keterangan pihak kepolisian, atas kejadian ini tiga orang mengalami luka-luka. 

Tak hanya itu, sejumlah ruko dan bangunan yang ada di sekitar lokasi juga mengalami kerusakan. 

Pengurus PSHT Buka Suara

Sementara itu, perwakilan kelompok PSHT, Hendro Suprapto mengatakan, inisiden tersebut diluar dugaan pihaknya. 

Ia menyampaikan tidak ada niatan untuk membuat keributan warga. 

"Namanya saja Persaudaraan Setia Hati Terate dalam arti guyub rukun," kata Hendro, Senin (8/8/2022) dikutip dari Kompas.com

Pihaknya juga berkomitmen untuk menjaga kondusivitas kelompoknya di Malang Raya. 

"Harapan saya tetap satu komando, jangan terprovokasi terutama di medsos dengan adanya informasi miring yang belum tahu kebenarannya," ucap Hendro. 

(Tribunnews.com/Milani Resti) (SuryaMalang.com/Kukuh Kurniawan) (Kompas.com/Nugraha Perdana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved