Penembakan di Semarang
Kopda Muslimin Simpan Surat Wasiat untuk Anak di Saku Celana, Baru Ditemukan Setelah Dia Meninggal
Surat wasiat untuk anak-anaknya ternyata disimpa Kopda Muslimin di saku celananya.
"Iya pak pulang pak, mereka butuh bapak," Kabul terus membujuk Kopda Muslimin.
Alih-alih mengikuti omongan Kabul, Kopda Muslimin malah memberikan wasiat untuk Kabul.
"Kamu jadi om yang baik, ya Bul. Buat mereka Bul," kata Kopda Muslimin lagi.
Lagi-lagi, Kabul mencoba meyakinkan kembali Kopda Muslimin.

"Iya, tapi bapak pulang. Enggak ada bapak, ya saya enggak kuat pak," respon Kabul.
Kopda Muslimin pun kembali menangis dan mengaku sudah tak sanggup.
"Ada om Andre juga, kamu berdua bisa Bul. Aku udah nyerah Bul, aku nyerah Bul, aku gak kuat," katanya sambil menangis.
"Pulang pak," bujuk Kabul lagi.
"Bapak udah gak bisa balik Bul, kalau balik aku udah gak bisa," ujar Kopda Muslimin.
Sewa 4 Eksekutor Bunuh Istri
Diketahui, Kopda Muslimin menjadi otak percobaan pembunuhan istrinya, Rina Wulandari.
Dia menyewa empat eksekutor untuk menembak istrinya dengan upah Rp 120 juta.
Penembakan itu dilakukan eksekutor di depan rumah Kopda Muslimin dan Rina Wulandari. Kini, Rina Wulandari berada di rumah sakit setelah mendapatkan 2 luka tembakan di perut.
Baca juga: Kondisi Terakhir Rina Wulandari Korban Penembakan di Semarang yang Diotaki Suaminya Kopda Muslimin
Dia sempat mengantar istrinya ke rumah sakit setelah insiden penembakan. Kopda Muslimin kemudian meminta uang kepada mertuanya untuk biaya berobat istrinya.
Ternyata uang yang ia minta dari mertuanya sebesar Rp 210 juta itu dipakai untuk membayar para penembak yang disuruh untuk membunuh istrinya.