Senin, 6 Oktober 2025

Penembakan di Semarang

Kopda Muslimin Bayar 5 Pelaku Penembakan Istrinya Total Rp 120 Juta hingga Peran Sosok Wanita Lain W

Kelima pelaku penembakan mendapatkan upah total Rp 120 juta dari Kopda Muslimin untuk membunuh istrinya, Rina Wulandari.

Editor: Dewi Agustina
Tribunjateng.com/rahdyan trijoko pamungka
Lima tersangka kasus penembakan istri TNI yang diotaki Kopda Muslimin atau Kopda M di Semarang, Jawa Tengah. Kelima pelaku ternyata mendapatkan upah total Rp 120 juta dari Kopda Muslimin untuk membunuh istrinya, Rina Wulandari. 

"Sebulan yang lalu keterangan Babi (Sugiyono) diperintahkan untuk meracun. Kemudian mencuri targetnya istrinya mati. Ketiga santet," tuturnya.

Menurut Kapolda, keterangan tersangka tersebut belum dilakukan kroscek dengan suami korban.

Pihaknya saat ini sedang memburu keberadaan suami korban selaku dalang penembakan.

"Tetapi perencanaan ini timbul sebelum eksekusi dilakukan dengan menyiapkan senjata, rapat mematangkan rencana, dan membuntuti korban. Sebelumnya dilakukan upaya lain yaitu membela pacarnya, menyantet, pura-pura maling, dan terakhir di tembak," tutur dia.

Baca juga: POPULER REGIONAL: Penembakan Istri TNI Diduga Libatkan Suami Korban | Emak-emak Hina Iriana Jokowi

6. Pacar Kopda Muslimin

Kapolda mengatakan hingga saat ini telah delapan saksi diperiksa. Termasuk di antaranya pacar simpanan Kopda Muslimin berinisial W yang juga ikut diperiksa.

"W inilah yang membuatnya (Kopda Muslimin) melakukan yang tidak patut dan melawan hukum," tutur dia.

Ia mengatakan para tersangka dijerat dengan 340 KUHP Jo 53 KUH Pidana.

Tersangka terancam hukuman pidana mati atau penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

"Barang bukti yang diamankan satu pucuk senjata api, empat butir peluru yang tersisa di pistol, satu unit Beat hitam digunakan untuk mengawasi, satu unit Ninja Hijau telah dirubah warna dan digunakan eksekutor. Kemudian celana jins yang digunakan tersangka, sepatu. Tidak hanya motor, dan emas hasil kompensasi. Selain itu rekaman CCTV," imbuhnya.

Ia menambahkan perkara tersebut masih terus dilakukan pengembangan memburu suami korban yakni Kopda Muslimin yang merupakan dalang penembakan.

Tim hingga saat ini masih berusaha untuk mengungkap.

"Saya mengimbau suami korban agar segera menyerahkan diri sebelum tim melakukan tindakan tegas kepada yang bersangkutan," tegasnya.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022).
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Rachma Dudung Abdurachman mengunjungi isteri prajurit Yon Arhanud 15 Kopda M yaitu Rina Wulandari di RSUP Dr Kariadi, Semarang pada Senin (25/7/2022). (Dispenad)

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan saat ini suami korban dalam tahap pencarian.

Pihaknya telah memerintahkan Pangdam IV/Diponegoro untuk berkoordinasi dengan Kapolda Jateng untuk segera melakukan pencarian.

"Bahkan kehadiran Danpuspom dan Asintel karena yang bersangkutan mungkin tidak berada di Jawa Tengah bisa dilakukan pencarian dengan cepat," tuturnya.

Ia menuturkan TNI sangat transparan kepada anggotanya yang melanggar hukum. Pihaknya akan menindak tegas bagi anggota yang melanggar hukum.

"Bagi anggota yang melanggar akan dihukum dengan seberat-beratnya," tutur dia.

Kesempatan yang sama Jenderal Dudung apresiasi pengungkapan kasus penembakan istri TNI di Jalan Cemara III RT 8 RW 3 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik berlangsung cepat.

Selain apresiasi pihaknya memberikan penghargaan terhadap personel tim gabungan pengungkapan kasus tersebut.

Kasad menuturkan penghargaan tersebut diserahkan kepada 50 anggota Polda Jateng dan 24 anggota TNI anggota Angkatan Darat.

"Penghargaan ini diberikan menurut saya begitu cepat mengungkap pelaku penembakan. Hanya butuh waktu satu minggu semuanya terungkap," tuturnya.

Pihaknya selaku Kepala Staf Angkatan Darat memberikan apresiasi terhadap tim gabungan TNI AD dan Kepolisian yang telah mengungkap kasus tersebut dengan cepat.

"Saya selaku Kepala Staf Angkatan Darat memberikan apresiasi dan memberikan penghargaan yang tulus terhadap tim gabungan TNI AD dan Kepolisian menangkap pelaku dengan cepat," tandasnya.

Baca juga: Eksekutor Penembak Istri TNI di Semarang Ditangkap, Kini Polisi Kantongi Identitas Dalang Penembakan

Disisi lain, tersangka penyedia senjata Dwi Sulistiyono saat ditanya Kasad terkait senjata itu mengaku hanya dititipi. Dia mendapatkan senjata itu bukan dari militer.

"Saya hanya dititipi senjata dari orang umum," tandasnya.

7. Kondisi Rina membaik

Terpisah kondisi Rina Wulandari semakin membaik. Saat ini Rina dirujuk dan dirawat di RSUP Kariadi.

Bahkan Rina Wulandari dijenguk Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman beserta jajarannya usai menghadiri konfrensi pers di Mapolda Jateng.

Tidak hanya itu, Walikota Semarang Hendrar Prihadi juga turut menjenguk Rina.

Terlihat juga keluarga, dan tiga anak Rina datang menjenguk ibunya yang saat ini tengah menjalani perawatan di RSUP Kariadi.

Dokter bedah digresif RSUP Kariadi, Erik Prabowo menuturkan korban setelah tertembak langsung ditangani oleh tim rumah sakit Hermina.

Pihak rumah sakit melakukan langkah awal dan stabilisasi terhadap pasien tersebut.

"Ada multi organ korban yang injury (terluka) atau beberapa organ di dalam perut yang terluka akibat tembakan," tuturnya.

Menurutnya, Rumah Sakit Hermina merujuk korban RSUP Kariadi untuk penanganan lanjutan.

Korban telah dilakukan operasi dan menangani problem yang ditemukan di tubuh pasien akibat tembakan tersebut.

"Tadi malam sudah kami lakukan operasi, Minggu (24/7/2022) malam. Alhamdulilah berjalan lancar dan menangani problem-problem yang ada di rongga perutnya," tuturnya.

Ia memastikan kondisi pasien dalam keadaan stabil. Namun saat ini korban masih perlu diperlukan pemulihan akibat luka tembak.

"Saat saya visit, kondisi pasien stabil. Karena butuh pemulihan saya kira pasien oleh tim di berikan obat untuk ditidurkan," jelasnya.

Sementara itu Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurachman menuturkan pertama korban dilakukan operasi di Hermina dan dilanjutkan dirujuk ke RSUP Kariadi.

Pihaknya mengapresiasi rumah sakit pertama menangani korban hingga menyelamatkan nyawanya.

"Saya berterima kasih kepada Rumah Sakit Hermina yang begitu cepat menangani, sehingga korban terselamatkan dari percobaan pembunuhan yang dilakukan suaminya. Saat ini telah dirujuk di RSUP Kariadi," tutur Jenderal Dudung.

Menurutnya, penanganan yang dilakukan terhadap Rina cukup serius karena sebelumnya kondisi korban sempat menurun. Pihaknya mengapresiasi tindakan rumah sakit yang tidak membutuhkan waktu lama memulihkan kondisi korban.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada rumah sakit Hermina dan RSUP Kariadi. Saya TNI AD berharap kedepannya melakukan penanganan serius. Karena korban membutuhkan penanganan yang serius," tutur dia.

Ia menuturkan saat menjenguk, Rina belum bisa diajak komunikasi karena masih terpasang ventilator dan kondisinya ditidurkan.

Namun demikian pihaknya juga bertemu ketiga anak korban yang juga ikut menjenguk.

"Saya bertemu anak korban terutama yang masih kecil berumur 4 bulan, tapi tetap kami rawat dan tampung," tandasnya.

Sumber: Tribun Jateng

Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ternyata Kopda M Perintahkan Tembak Istri di Kepala, Pelaku 2 Kali Tetap Tembak Perut, Ini Alasannya

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved