7 FAKTA Direktur PDAM Kota Solo Cabuli Siswi SMA Berulang Kali, Modus hingga Nasib Tersangka Kini
TAS (53), Direktur Teknik PDAM Kota Solo mencabuli siswi SMA berulang kali di tempat berbeda. Modusnya, pelaku bisa mengusir makhluk halus.
TRIBUNNEWS.COM - TAS (53), Direktur Teknik PDAM Kota Solo, Jawa Tengah mencabuli siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) berulang kali.
Pencabulan itu dilakukan tersangka sejak 3 Desember hingga 1 April 2022, di lokasi yang berbeda-beda.
Modusnya, tersangka mengaku bisa mengusir makhluk halus.
Kejadian bermula saat korban kerap curhat ke tersangka.
Kasus ini terbongkar setelah korban menuliskan kejadian yang dialaminya di 12 kertas.
TAS ditangkap pada Senin (4/7/2022), daan saat ini meringkuk di Rutan Polresta Solo.
Baca juga: Mantan Direktur PDAM Solo Tertunduk Lesu Karirnya Tamat Usai Dicopot Gibran Karena Cabuli Siswi SMA
1. Tersangka Teman Masa Kecil Ibu Korban
Dilansir Kompas.com, tersangka merupakan teman masa kecil ibu korban.
Korban dan keluarganya sebenarnya tinggal di Tangerang, Banten.
Namun, karena ibu korban asli Solo, korban kerap ke Solo.
"Perkenalan korban dan tersangka ini di mana tersangka ini merupakan teman kecil dari ibu korban, kemudian berlanjut akhirnya berkenalan dan seterusnya," kata Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, Selasa (12/7/2022).
2. Berawal dari Curhat
Setelah saling kenal, korban sering curhat kepada tersangka.
Korban mengaku mengalami gangguan oleh makhluk halus.
Tak hanya itu, korban juga cetita pendidikannya kepada tersangka.
"Tersangka mengatakan kepada korban bisa menolong korban," kata Ade, dilansir Tribun Solo.

Baca juga: Gibran Pecat Direktur PDAM Solo, Tersangka Pencabulan Anak SMA: Sudah Tidak Bertugas Lagi
Korban pun merasa jika TAS merupakan sosok penolongnya.
Kepercayaan itu justru dimanfaatkan tersangka untuk melancarkan aksi bejatnya.
"Tersangka melakukan tipu muslihat dan serangkaian kebohongan untuk melakukan pelecehan kepada korban," terangnya.
3. Siapkan Pohon Bidara
Untuk membuat korban percaya, TAS menyiapkan tiga pohon bidara.
Pohon itu disebut bisa menghilangkan gangguan makhluk halus, jika diletakkan di kamar korban.
"Beberapa barang bukti yang berhasil disita, di antaranya tiga tanaman ataupun pohon bidara untuk melakukan melakukan tipu muslihat terhadap korbannya. Bahwasanya dengan pohon ini ditaruh di kamar korbannya untuk mengusir semua roh halus," jelasnya.
Baca juga: Mantan Direktur PDAM Solo Mencabuli Seorang Siswi SMA Sebanyak 12 Kali di Lokasi Berbeda
4. Dilakukan di Tempat Berbeda
Dengan tipu muslihat tersebut, tersangka mencabuli korban sebanyak 12 kali.
Pencabulan dilakukan di beberapa tempat di Kota Solo yakni di fasilitas umum kolam renang, di beberapa hotel hingga di mobil tersangka dan mobil ibu korban.
Sebelum melakukan pencabulan, tersangka kerap menunjukkan video asusila ke korban.
"Tersangka mencabuli korban sebanyak 12 kali, mereka tidak bersetubuh, hanya melakukan tindakan pencabulan," ucap Ade.
5. Korban Tulis Curhatan
Kasus tersebut terungkap setelah korban menulis curhatan di 12 lembar kertas dengan menggunakan bahasa Inggris.
Baca juga: FAKTA Guru Ngaji di Magelang Cabuli dan Rudapaksa 4 Murid, Modus hingga Pengakuan Tersangka
Curhatan yang ditulis dengan tangan tersebut kemudian diserahkan korban ke guru bahasa Inggrisnya.
"Beberapa dokumen terungkapnya kasus ini berawal dari ketika korban mengutarakan seluruh hal yang menimpa dirinya yang dilakukan oleh tersangka ini kepada guru bahasa Inggrisnya," ujar Kapolresta Solo.
Ayah korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putrinya ke polisi.
Polisi langsung turun tangan dan menangkap tersangka.
6. Tersangka Menyesal
Sementara itu, tersangka TAS mengaku menyesali perbuatannya.
"Sangat menyesal, saya tidak bisa berkata apa-apa. Mohon maaf," kata TAS saat berada di Mapolresta Solo, Selasa.
Saat ini, korban didampingi konselor untuk konseling pemulihan pascatrauma.
7. Dipecat dari Jabatannya

Merespons kasus tersebut, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka langsung memberhentikan tersangka dari jabatannya.
Baca juga: Pria di Pidie Diamankan Polisi karena Cabuli Anak Tirinya, Korban Berusia 15 Tahun
"Wis do ngerti nuh (sudah pada tahu semua). Sing jelas wis tak rumpungke (yang jelas sudah saya selesaikan)," kata Gibran di Balai Kota Solo, Senin (11/7/2022).
Gibran menunjuk Direktur Utama Perumda Air Minum Toya Wening menggantikan posisi sementara direktur tekhnik.
"Direktur teknik digantikan direktur utama," ujar Gibran.
Gibran juga mengatakan akan terus memantau terkait perkembang kasus tersebut.
"Wis tak bereske dari minggu lalu (sudah saya beresin dari minggu lalu), uwis (ditahan)," ungkap Gibran.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Curhat Korban Kerap Diganggu Makhluk Halus Jadi Awal Mula Mantan Direktur PDAM Solo Cabuli Anak SMA
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Agil Trisetiawan, Kompas.com/Fristin Intan Sulistyowati)