Ibu TKW yang Meninggal 2 Tahun Lalu di Arab Saudi Surati Presiden: Anak Saya Diduga Dibunuh
Ai Rukiah mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo terkait kasus kematian anaknya di Arab Saudi
"Anak saya diduga dibunuh"
Setelah dua tahun berlalu, kasus kematian Evi belum juga terungkap hingga sang ibu memberanikan diri menulis surat kepada Jokowi.
Di atas kertas putih bergaris, perempuan paruh baya ini mencurahkan isi hatinya sebagai seorang ibu yang kehilangan, sekaligus memohon orang nomor satu di Indonesia itu mendorong pengungkapan kasus anaknya yang meninggal di Arab Saudi pada 2020 itu.
Baca juga: Cerita Pilu TKW asal Indramayu di Taiwan, Dianiaya Majikan Setiap Kali Berbuat Salah
Ai Rukiah (59) ibu seorang TKW asal Cianjur, Jawa Barat memerlihatkan surat yang ditujukan ke Presiden Jokowi untuk menuntut kejelasan kasus kematian yang menimpa anaknya yang diduga dibunuh di Arab Saudi, dua tahun lalu. (Dok. DPC Astakira Cianjur)
"Anak saya diduga dibunuh, dan sekarang kasusnya sedang ditangani di sana. Tapi, sampai sekarang, sudah dua tahun lebih belum ada kejelasan," kata Ai kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Padahal, ia telah menempuh berbagai upaya, termasuk mengirimkan seluruh dokumen kelengkapan yang dibutuhkan terkait penanganan kasus tersebut sebagaimana diminta pihak otoritas setempat melalui KBRI.
"Surat tuntutan diyat (ganti rugi) juga sudah dibuat dan dikirimkan ke sana," ujar dia.
Ai juga mempertanyakan hak-hak anaknya selama bekerja di negeri petro dolar tersebut, termasuk harta peninggalan korban.
Baca juga: Kisah Sedih Narmi TKW Asal Karawang di Saudi: Upah Tidak Layak, Hanya 3 Kali Kirim Uang ke Keluarga
"Anak saya bekerja di sana itu selama sepuluh tahun, namun nasibnya jadi seperti ini. Mohon Pak Presiden, mohon bantuannya agar ada kejelasan atas kasus anak saya ini," ucap Ai lirih.
Sementara itu Ketua Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cianjur Ali Hildan mengatakan, telah meneruskan surat yang ditulis ibu korban ke Presiden Jokowi.
Selaku kuasa yang ditunjuk keluarga korban, pihaknya berjanji akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Sampai terang benderang, dan keluarga korban bisa mendapatkan hak-haknya," ucap Ali kepada Kompas.com.
Menurutnya, kasus ini terkesan mandek dan jalan di tempat walau perkara dugaan pembunuhan TKI asal Cianjur ini sudah berjalan lebih dari dua tahun.
"Karena itu, semoga dengan surat yang ditulis ibunya untuk Pak Presiden bisa ada percepatan. Kasihan pihak keluarga korban belum mendapatkan kejelasan, apalagi hak-haknya," ujar Ali.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Firman Taufiqurrahman | Editor : Khairina), Tribun Jabar.id