Kamis, 2 Oktober 2025

VIDEO Suporter PSIS Semarang Diserang dengan Batu dan Celurit, Akhirnya Dikawal Polisi Pulang

Video detik-detik penyerangan suporter PSIS Semarang juga sempat terekam, di perbatasan Karanganyar-Boyolali, Ngasem

ISTIMEWA TribunSolo.com
Suporter PSIS Semarang diserang di perbatasan Karanganyar-Boyolali 

TRIBUNNEWS.COM - Rombongan suporter PSIS Semarang mendapat serangan batu hingga senjata tajam celurit saat pulang setelah away di Stadion Manahan.

Penyerangan suporter PSIS terjadi pada Selasa (21/6/2022) malam.

Video detik-detik penyerangan suporter PSIS Semarang juga sempat terekam.

Saat itu, suporter PSIS Semarang hendak pulang setelah mendukung tim kesayangan mereka melawan tuan rumah, Persis Solo.

Baca juga: KRONOLOGI Rombongan Suporter PSIS Diserang, Kena Sabetan Celurit hingga Minta Tolong Polisi

Baca juga: Tanggapan Sergio Alexandre setelah PSIS Kalahkan Persis, Singgung Kehadiran Suporter Mahesa Jenar

Sayangnya, saat perjalanan pulang rombongan suporter tiba-tiba dipaksa berhenti dan dilempari batu dari arah belakang.

Dikutip dari TribunSolo.com, penyerangan terjadi di perbatasan Karanganyar dan Boyolali, di Desa Ngasem pada pukul 19.45 WIB.

Sebagian suporter menyelamatkan diri di pertigaan Bangak, Boyolali yang dijaga polisi.

Dalam video yang beredar, nampak polisi menghentikan sekelompok orang tak dikenal untuk tak terus melempari batu.

Rombongan pelaku penyerangan langsung kocar-kacir setelah tahu anggota polisi menembakkan gas air mata.

Beruntung polisi langsung mengamankan suporter yang hendak pulang ke Semarang.

Kronologi

Salah satu suporter PSIS Semarang menceritakan bagaimana rombongan mereka diserang oleh sekelompok orang tak dikenal.

Suporter bermama Andi yang memboncengkan korban mengatakan jika dirinya tiba-tiba diserang oleh sekelompok orang dari arah belakang.

Rombongannya tahu-tahu disepak, dilempari batu, bahkan disabet celurit.

"Teman saya yang saya boncengkan kena pipi dicelurit, ini jaket saya penuh darah," kata dia kepada TribunSolo.com ngos-ngosan di Pos Polisi Bangak Boyolali.

Tak lama kemudian, suporter lain dalam jumlah yang lebih banyak sampai juga di Pos Polisi Bangak Boyolali.

Mereka mengadukan hal yang sama, yakni diserang ramai-ramai

Ada yang ditendang hingga terjungkal, ada juga yang diserang dengan senjata tajam.

Bahkan ada anggota Panser Biru yang mengalami luka pada bagian wajahnya.

Baca juga: Daftar Tim Lolos Perempat Final Piala Presiden 2022: Persib & Arema Juara Grup, PSIS Selangkah Lagi

Pipinya mengalami luka robekan, wajahnya dilumuri darah.

Polisi yang berjaga kemudian menenangkan para suporter.

Puluhan suporter yang telah terkumpul jadi satu itu kemudian dikawal oleh anggota polisi.

Tak lama kemudian, gelombang ratusan Panser Biru melaju dari arah Solo.

Beruntung polisi langsung bergerak cepat untuk mengamankan massa tersebut.

Tembakan air mata membuat massa terpecah.

Massa yang menyerang itu lalu masuk ke gang jalan kampung menuju Peni, Banyudono.

Meski sudah masuk ke gang, namun massa yang sudah berada di dalam gang itu kemudian melepari petugas dengan batu.

Beberapa tembakan gas air mata yang dilesatkan akhirnya membuat kocar-kacir massa yang kemudian situasi menjadi aman kembali.

Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin yang sejak pukul 19.00 WIB pun turun tangan langsung, berada di barisan depan untuk membubarkan masa.

"Kita sepanjang jalur di wilayah hukum polres kita amankan, anggota telah disebar untuk mengamankan suporter yang pulang," jelas dia.

Baca juga: Cerita Suporter Persis Solo saat Nonton Laga Lawan PSIS Semarang, Ketemu Jodoh di Stadion Manahan

Sempat Ricuh di Stadion

Dilansir Kompas.com, kericuhan antar suporter sempat terjadi di Stadion Manahan Solo.

Kericuhan ini terjadi di tempat suporter PSIS Semarang berkumpul. Para suporter berusaha masuk ke stadion tanpa melalui pemeriksaan tiket.

Para suporter terlihat menerobos masuk lewat pagar dalam Stadion Manahan. Bukan hanya itu, aksi saling dorong juga terlihat di pintu 2.

Meskipun sempat terjadi keributan, aparat kepolisian dan panitia pelaksana (panpel) langsung melakukan penguraian dan menambah pintu masuk di kawasan tersebut.

Sementara itu, selama pertandingan berlangsung, pihak kepolisian mengamankan suporter Persis Solo yang melempar botol ke dalam lapangan pertandingan.

Untuk menghindari kericuhan lain, pihak kepolisian lalu menahan suporter PSIS Semarang selama dua jam.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengatakan, ribuan suporter PSIS Semarang sempat ditahan di dalam stadion seusai pertandingan pada pukul 18.00 WIB.

"Dari pukul 18.00 - 19.45 WIB, untuk supporter PSIS Semarang tetap di dalam Stadion Manahan dengan penjagaan ketat petugas Polresta Solo dan Brimob Polda Jateng," ujar Ade Safri Simanjuntak, seusai pengaman.

Ade mengatakan setelah pukul 19.45 WIB, para suporter PSIS Semarang diperbolehkan keluar stadion dengan pengawalan ketat dari kepolisian.

"Dilakukan pencairan massa supporter dari PSIS Semarang dari dalam Stadion Manahan untuk keluar stadion dengan pengawalan," jelasnya.

Pengawalan dilaksanakan di sepanjang jalan yang dilalui suporter PSIS Semarang hingga ke batas Kota Solo.

"Mengawal dari Stadion Manahan sampai di batas Kota Solo di Tugu Makuto, Kecamatan Laweyan," jelasnya.

Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat wilayah lain, untuk melakukan pengamanan estafet.

(Tribunnews.com/ Siti N/ TribunSolo.com/ Tri Widodo/ Kompas.com/ Fristin Intan Sulistyowati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved