Murid SD di Binjai Meninggal Diduga Dianiaya Teman, Dinas Perlindungan Anak Mengaku Tidak Tahu
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Masyarakat (P3AM) Kota Binjai mengaku tidak tahu.
"Memang kami tunggu ibu itu melapor, sesuai dengan kapasitas kami," kata Hilda lewat sambungan telepon.
Atas persoalan ini, kata dia, pihaknya sudah melakukan pendampingan. Ini pun terjadi karena adanya permintaan pendampingan dari Polres Binjai.
Baca juga: Kepala SMA Negeri 6 Kota Binjai Sumut Jadi Tersangka Korupsi Dana BOS
"Saya lagi dampingi saksi untuk dimintai keterangan di sekolah, Kanit PPA di sekolah. Karena memang diminta sesuai dengan kapasitas kami, karena ini sudah ditangani polisi," ujar Hilda.
Dia kembali menyebut, Dinas P3AM Kota Binjai sudah melakukan tugasnya sesuai dengan fungsi.
"Tidak ada (jemput bola). Tiba-tiba kan seminggu ini (kasusnya ramai). Kejadiannya kan sudah lama. Kami juga tahu jujur saja dari Medsos itu," ungkapnya.
Hingga siang, Dinas P3AM Kota Binjai mendampingi anak SDN 023971 yang diambil keterangannya sebagai saksi oleh polisi.
Kata dia, ada dua orang yang diambil keterangannya oleh polisi.
"Ada surat dari Polres untuk mendampingi 2 orang jadi saksi," jelasnya.
Sementara, Polres Binjai belum dapat dikonfirmasi terkait perkembangan pemeriksaan saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polres Binjai, AKP M Rian Permana tidak menggubris pesan singkat yang dilayangkan wartawan sejak pagi.
Begitu juga dengan Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi saat dikonfirmasi pada siang hari. Junaidi belum mengetahui berapa siswa yang sudah diperiksa sejauh ini.
"Belum tahu, saya di Poltabes," ucap dia
Sebelumnya, orang tua anak yang wajah buah hati mereka diviralkan dalam Facebook orang tua korban, Santy Macha.
Mereka merasa dirugikan karena postingan ibunda korban.
Bahkan, orang tua anak yang merasa dirugikan ini sudah menyampaikan keluhan mereka kepada Kepala SDN 023971.
Baca juga: Merasa Ada Kejanggalan Kasus Pengeroyokan Putra Siregar, Septia Yetri: Namanya Nggak Kecium Media