Kisah Pilu Saepudin Mirip dengan Ridwan Kamil, Hati Ayah Perih Ditinggal Anak Karena Tenggelam
Nasib Saepudin (42) warga Kecamatan Mangunjaya Kabupaten Pangandaran bisa dikatakan sama dengan Ridwan Kamil.
Kedatangan Bima untuk menyampaikan duka cita mendalam pada Ridwan Kamil dan istri, yang baru saja kehilangan Emmeril Kahn Mumtadz, anak sulung mereka usai terseret arus Sungai Aare di Swiss.
"Baru saja kami diterima oleh Pak Gubernur dan Ibu Atalia. Kami melihat ketegaran dan ketabahan dari Pak Gubernur yang sangat luar biasa," ucap Bima kepada awak media.
Bima juga melihat keluarga sangat terpukul dan kehilangan atas kepergian Eril yang merupakan putra sulung Ridwan Kamil itu.
"Semua terluka tersayat melihat cobaan begitu berat yang dihadapi Pak Gubernur. Namun melihat ketabahan Pak Gubernur dan keluarga kita menyadari bahwa keimanan adalah kunci untuk menghadapi cobaan," ungkap Bima.

Ridwan Kamil dan sang istri, Atalia memang sudah sampai di Indonesia setelah tujuh hari melakukan pencarian sang anak, Emmeril Kahn Mumtadz alias Eril.
Diketahui Eril hilang terseret arus Sungai Aare, Bern, Swiss pada Kamis (26/5/2022).
Selama seminggu pencarian terus dilakukan hingga mengerahkan drone dan penyelam, bahkan pihak Kepolisian Maritim Bern, Swiss menggunakan bantuan anjing pelacak untuk melakukan pencarian.
Ridwan Kamil bersama Atalia kembali ke Indonesia dan rela melepaskan Eril
Viral Tangisan Ridwan Kamil Pecah di Pelukan Sang Bunda
Tiba rumahnya, Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Atalia menemui Tjutju Sukaesih, ibu mereka yang sudah sepuh seperti tampak pada sebuah video yang viral.
Dalam video yang diunggah, tampak Ridwan Kamil sampai di rumah dan langsung menggendong anak terkecilnya.
Kemudian ia langsung menemui sang ibu yang sudah menanti sambil duduk di atas sebuah kursi.
Ridwan Kamil kemudian langsung bersimpuh dan memeluk sang ibu, Tjuju Sukaesih.
Tubuhnya tampak bergetar kecil, terisak menangis tanpa suara di dalam pelukan sang ibu.
Pada video itu, tampak Kang Emil, sapaan akrabnya, melepaskan kacamata dan dan bersimpuh memeluk erat ibunya. Tangisnya pecah.
Layaknya seorang ibu yang tak tega melihat anaknya bersedih, Tjutju menenangkan Kang Emil dengan mengelus punggungnya. Ibu dan anak itu tak kuasa menahan tangis.